Scroll untuk baca artikel
Opini

Faktor Ekonomi Penyebab Pertambangan Timah Menjadi Primadona

470
×

Faktor Ekonomi Penyebab Pertambangan Timah Menjadi Primadona

Sebarkan artikel ini
Muhamad Wahyudi

Muhamad Wahyudi

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung / Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Universitas Bangka Belitung Cabang Bangka Belitung

Pertambangan timah merupakan sektor andalan bagi perekonomian masyarakat Bangka Belitung. Ketergantungan masyarakat Bangka Belitung terhadap tambang timah dipengaruhi rendahnya perekonomian masyarakat. Sehingga aktivitas pertambangan timah menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat Bangka Belitung. Meskipun telah ada peraturan pertambangan di Bangka Belitung, baik terkait perizinan atau pengolahan sumber daya alam terhadap aktivitas tambang dan sebagainya, namun faktor yang melatarbelakangi masyarakat melakukan pertambangan dikarenakan rendahnya pendapatan masyarakat sendangkan kebutuhan biaya hidup dan bahan pokok masyarakan yang semakin tinggi, namun dikarenakan faktor itu juga masyarakat mau tidak mau melakukan aktivitas tambang ilegal untuk memenuhi kebutuhan biaya hidupnya, apalagai pada saat ini harga barang produksi yang sangat rendah seperti, karet, lada, sawit dan karena itu masyarakat banyak beralih ke sektor pertambangan timah yang dimana harga timah saat ini sangat tinggi sehingga mencukupi kebutuhan biaya hidup masyarakat.

Secara umum, dalam pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa “bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” berdasarkan aturan di atas bahwa pemanfaatan sumber daya yang dikuasai oleh negara semata-mata untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Melihat situasi dan kondisi perekonomian masyarakat yang saat ini kurang stabil maka harus ada tindakan dari pemerintah untuk memberikan solusi terhadap problematika perekonomian masyarakat. Sebab perekonomian masyarakat Bangka Belitung saat ini sangat bergantung pada sektor pertambangan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 bahwasannya Bangka Belitung didominasi sektor pertambangan dengan persentase 79,8.

Berdasarkan situasi dan kondisi ketergantungan masyarakat Bangka Belitung terhadap sektor pertambangan maka langkah dalam mengatasi permasalahan tersebut ialah dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat diluar aspek pertambangan. Meskipun kita melihat bahwasanya yang menjadi problem dalam aktivitas pertambangan ialah terkait aktivitas masyarakat yang melakukan aktivitas tambang yang tidak berwawasan lingkungan. Namun diluar hal tersebut, yang harus kita perhatikan juga ialah gejala sosial yang ada dimasyarakat itu sendiri yang menjadi faktor pendorong mengapa masyarakat bergantung pada aktivitas tambang sebagai mata pencaharian utama. Sebagaimana penulis telah memaparkan sebelumnya bahwa yang menjadi faktor mengapa perekonomian masyarakat tergantung pada sektor pertambangan ialah disebabkan kurangnya stabilitas perekonomian masyarakat.

Karena melihat kondisi perekonomian saat ini terkhususnya di Bangka Belitung bahwa pendapatan masyarakat tidak lagi seimbang dengan kebutuhan, sebab kebutuhan lebih besar daripada pendapatan pokok masyarakat. Sehingga kenaikan inflasi merupakan faktor yang menjadi penyebab tidak stabilnya perekonomian masyarakat. Jadi langkah yang dilakukan pemerintah dalam menyikapi permasalahan terkait ketergantungan perekonomian masyarakat terhadap aktivitas tambang yang diakibatkan kenaikan inflasi yang berakibat pada tidak stabilnya pendapatan masyarakat ialah dengan melakukan kebijakan untuk mewujutkan stabilitas perekonomian antara pendapatan dan kebutuhan masyarakat. Dengan hal itu juga pemerintah harus menciptakan lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya agar masyarakat tidak ketergantungan lagi pada pertambangan dan masyarakat bisa memenuhi kebutuhan bahan pokok serta perekonomiannya, Sehingga meminimalisir ketergantungan perekonomian masyarakat terhadap sektor tambang.

Selain itu pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait aktivitas pertambangan hanya sebatas pada pemenuhan kebutuhan hidup dalam jangka waktu tertentu tanpa memandang kebutuhan jangka panjang (keberlanjutan). Serta masyarakat tidak bisa mengelola hasil tambangnya untuk modal usaha yang salah satu solusi agar mereka tidak berketergantungan pada pertambangan. Melihat kondisi aktivitas pertambangan tersebut terkhusnya di Bangka Belitung saat ini, pertambangan yang dilakukan masyarakat merupakan bentuk pengelolaan lingkungan yang tidak memperhatikan aspek wawasan lingkungan yang berkelanjutan. Dikalangan masyarakat awam seringkali aktivitas tambang yang dilakukan merupakan bentuk pertambangan yang tidak memiliki perizinan (ilegal). Sehingga langkah yang tepat menurut penulis dalam menyikapi rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkhusus di Bangka Belitung ialah dengan memberikan edukasi terhadap masyarakat mengenai penyuluhan terkait aktivitas pertambangan yang berwawasan lingkungan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasannya ketergantungan perekonomian masyarakat Bangka Belitung terhadap aktivitas pertambangan dapat diminimalisir dengan berbagai kebijakan dari pemerintah maupun dari internal masyarakat itu sendiri. Sebagaimana yang telah ditegaskan sebelumnya upaya yang dapat dilakukan sebagai bentuk solusi dari permasalahan diatas diantaranya ialah menjaga stabilitas perekonomian masyarakat serta memberikan pemahamaan masyarakat terkait pertambangan. Sehingga harapannya dapat mengubah pola perekonomian masyarajat yang cenderung bergantung pada sektor pertambangan sebagai mata pencaharian utamanya.(*)

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas