Scroll untuk baca artikel
Bangka Tengah

Pengelolaan Otonomi Daerah Baik, Algafry jadi Pemateri di Kemendagri

199
×

Pengelolaan Otonomi Daerah Baik, Algafry jadi Pemateri di Kemendagri

Sebarkan artikel ini
IMG 20220317 WA0001
Foto: Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman saat menjadi pemateri di Kemendagri.(ist)

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH– Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) mengadakan Rapat Pembahasan Pusat dan Daerah dalam Rangka Reviu Pelaksanaan Otonomi Daerah Hasil Pembentukan Tahun 1999-2014 untuk wilayah Sumatera, Jawa dan Bali di Hotel Gradn Mercure Jakarta Kemayoran, Kamis (17/3/2022).

Direktur Penataan Daerah, Otonomi Khusus (Otsus) dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) Valentinus Sudarjanto Sumito dalam sambutannya mengatakan, otonomi daerah adalah sebuah reformasi yang menekankan pada prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan dan kekhasan suatu daerah.

“Otonomi daerah harus berdasar undang-undang yang mengatur otonomi itu dengan poin seharusnya. Seperti dalam undang-undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Mengatur tujuan Penataan daerah,” jelasnya.

Pada rapat tersebut, terdapat 54 daerah pembentukan khusus di wilayah Sumatra, Jawa dan Bali dimana Kemendagri mencatat pemekaran setelah reformasi sebanyak 542 daerah otonomi provinsi, kabupaten dan kota yang artinya Indonesia mengalami 69,91% pertumbuhan daerah.

Dalam rapat tersebut Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman menjadi salah satu pemateri di acara tersebut karena menjadi daerah Pengelolaan Otonomi Daerah yang baik.

Dalam penyampaiannya Algafry mengatakan, bahwa Otonomi daerah Bangka Tengah sangat bergantung dari masyarakat Bangka Tengah itu sendiri.

“Kami mengatur daerah memang bergantung dari masyarakat. Kami berinovasi dalam ekonomi kerakyatan, komitmen memberikan pelayan publik yang terbaik, serta berkomitmen mensejahterakan masyarakat dalam pemulihan ekonomi pasca covid 19,” jelasnya.

Ia menegaskan, Bangka Tengah sedang berjuang dalam menjawab tantang serta melihat peluang Otonomi Daerah itu sendiri.

“Kami sedang krisis lingkungan pasca tambang, SDM, potensi defisit serta PAD yang rendah. Maka dari itu saya tegaskan, Bangka Tengah akan terus berinovasi dalam menjawab tantang ini. Seperti tadi ada silakso untuk sosial, ada tambak skala rakyat serta juga pemberian beasiswa dan sekolah pergerkan PKBM untuk menambah indeks di Bangka Tengah,” tegas Algafry dalam penyampaian materi kepada para peserta rapat.

Algafry berharap, Bangka Tengah bisa menjadi contoh dan juga inspirasi untuk seluruh peserta yang hadir agar bisa membangun Indonesia bersama sesuai cita-cita negara.

Laporan wartawan INTRIK.ID/Erwin