INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Setelah berkali-kali menghimbau para penambang untuk tidak melakukan aktivitas apapun di wilayah Merbuk, Pungguk dan Kenari, tim gabungan melakukan razia, Selasa (3/9/2024).
Meskipun begitu, Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya Nugraha mengatakan pihaknya hanya meminta para penambang tersebut untuk membongkar sendiri pontonnya.
“Kita melakukan pembongkaran, tetapi kita masih memberikan kesempatan kepada masyarakat, mengingat ponton yang ada memiliki nilai material jadi kita kasih kesempatan terakhir hari ini untuk bongkar sendiri dan mengeluarkanya dari area ini,” ucapnya.
Ia menegaskan, jika masih ada penambang yang membandel, maka pihaknya akan melakukan tindakan penegakkan hukum.
“Otomatis jika masih ada yang membandel akan kita laksanakan penegakkan hukum,” pungkas perwira melati dia itu.
AKBP Aditya mengungkapkan bahwa sebelumnya, pihaknya sudah melakukan himbauan yang berlangsung selama 1 minggu agar para penambang tidak lagi melakukan aktivitas tambang dan membongkar pontonnya masing-masing.
“Kita sudah melakukan kegiatan himbauan kepada masyarakat penambang liar di area lingkar Merbuk, Kenari dan Pungguk, yang mana hari ini kami memberikan tindakan, agar lebih efektif dan efisien, serta lokasi ini benar-benar steril,” ungkapnya.
Ayah dua anak itu menyebutkan, status area Merbuk dan sekitar harus quo terlebih dahulu yang mana tidak ada aktivitas, netral dan kosong.
“Status quo dulu, tidak ada aktivitas tambang ilegal, kemudian nanti kita akan menjalin kolaborasi dengan stakholders terkait, termasuk melibatkan Dinas Lingkungan, untuk bersama-sama menjaga area ini,” terangnya.
“Selama belum ada kepastian perizinan terkait mengelola lahan ini, maka kita pastikan tidak ada aktivitas di lokasi ini,” tegas AKBP Aditya.