INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Tambak udang di Desa Guntung, Bangka Tengah membuat bibit sawit menguning dan mati. Hal itu diakibatkan air yang tercemar oleh keberadaan tambak tersebut.
Hasil dari Uji laboratorium air dan Dinas Lingkungan Hidup Bangka Tengah menyatakan air di sekitar tambak udang tidak layak digunakan untuk keperluan apapun.
Hal ini membuat Pendapatan Asli Desa (PADes) jadi berkurang karena PH air hanya 3 sampai 4 saja yang membuat air untuk menyiram pembibitan, menyiram kebun dan juga menggunakan untuk konsumsi tak bisa digunakan.
“Benar bahwa tambak udang membuat pembibitan sawit Badan Usaha Milik Desa mati serta menguning dan PADes berkurang. Dalam hal ini kami desa, masyarakat dan BUMdes sangat dirugikan, ” jelas Kades Guntung Memet, Selasa (30/9/2025).
Ia juga mengungkapkan, selain merugikan, CSR dari tambak udang juga tidak ada sama sekali turun ke masyarakat walau sudah sering mengajukan proposal untuk kegiatan masyarakat.
“Masyarakat sudah melakukan laporan dan keluhan, namun dari pihak tambak lambat responnya. Ini yang membuat kita kesal. Padahal PADes kami bisa bantu masyarakat untuk biaya berobat termasuk pendidikan. Ditambah proposal dan CSR kami yang tidak juga disalurkan ke masyarakat sekitar, ” ungkapnya.
Memet mengatakan masyarakat Desa Guntung sangat mendukung investor di Desa Guntung, namun jika merugikan maka itu dapat memicu kemarahan dan juga membuat masyarakat tambah sengsara bukan menambah dampak positif bagi desa.
“Kami sangat menyambut investor masuk. Kami juga seneng perusahaan dapat untung karena bisa bantu kami juga. Harusnya tetap win win solution. Segala resiko bisa di mitigasi bersama. Namun kalau merugikan buat apa ada investor masuk. Apalagi tak ada dampak positif. Kami sudah menyurati DLH dan DPRD Bangka Tengah untuk menutup tambak jika tak perhatikan dampak lingkungan, ” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangka Tengah Ari Yanuar sudah memberikan surat peringatan dan bersurat ke Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bangka Belitung untuk segera menindak tambak udang yang membandel.
“Kami sudah bersurat ke provinsi untuk menindak tegas tambak udang yang membandel. Kami juga sudah bersurat ke tambang udang untuk mengikuti SOP. Kalau emang sepakat ditutup kami juga akan mengikuti, ” tandasnya.




