INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Badan Wilayah Sungai (BWS) Bangka Belitung akan membuat engineering service berupa check dump di Sungai Berok dengan 2 titik pendangkalan.
Hal itu direncanakan setelah konsultan dari Korea pada 2022 lalu yang sudah memberikan rekomendasi tersebut tanpa harus adanya pengerukan.
Hal itu diungkapkan oleh Irwandi Kepala Bidan Sumber Daya Air (ADA) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bangna Tengah di Koba, Rabu (29/10/2025) saat dijumpai di kantornya.
“Check dump ini maksudnya membuat lapisan sedimen mengumpul di suatu tempat yang mana nanti jika ada pendangkalan yang digali chek dump ini atau lapisan sedimen yang dibangun ini, ” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kabid SDA menegaskan belum ada rencana normalisasi berupa pengerukan di Sungai Berok namun untuk pendangkalan alur sungai memang terjadi di seluruh daerah di Bangka Belitung.
“Pendangkalan memang terjadi di Babel, namun kalau normalisasi terjadi jika memang Sungai tersebut kalau tidak dikeruk akan menjadi bencana alam. Kalau gak paling check dump, ” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, pihaknya sudah menyampaikan keluhan dari masyarakat nelayan tentang pendangkalan di Sungai Berok namun pihak BWS tidak punya wewenang Terkait keluhan nelayan.
“Kita sudah punya kementerian masing-masing. Kalau keluhan nelayan yang bertanggung-jawab ya kementerian kelautan. Kecuali tadi saya bilang, sungainya bisa menyebabkan bencana alam, ” sebut Kabid SDA Bateng itu.
“Intinya semua ada wewenang masing-masing. Jadi gak bisa sembarangan. Kita gak bisa sembarangan. Harus sesuai aturan, ” lanjutnya.
Namun saat ditanya kepastian, pihaknya belum bisa memastikan ditengah efisiensi dan juga dana pusat yang memang berkurang untuk daerah sampai saat ini.
“Infrastruktur itu tidak murah. Belum ada kepastian kapan dibangun check dump ini tapi pasti akan dibangun. Nah kalau sudah ada kepastian baru kita kabarin. Kita berharap secepatnya, ” tukasnya.
