INTRIK.ID, BANGKA SELATAN – Asima harus memerlukan bantuan orang lain untuk melakukan segala aktivitas sehari-hari.
Bagaimana tidak, janda 75 tahun itu sudah mengalami pikun dan sakit-sakitan sehingga hanya bisa berbaring.
Meski tinggal bersama anaknya, kondisinya juga harus tak jauh beda karena sudah 28 tahun mengalami gangguan jiwa.
Warga Kampung Air Aceng, Kelurahan Tanjung Ketapang, Toboali, Bangka Selatan itu memang tinggal di rumahnya sendiri, namun banyak material yang sudah rusak. Bahkan air tetap akan masuk ke dalam rumahnya jika hujan turun.
Bukan hanya itu, ia juga harus tidur di lantai karena tidak memiliki tempat tidur yang layak.
Untuk bertahan hidup, ia bersama anaknya harus menerima ukuran tangan dari warga sekitar yang setiap hari memberikan makanan.
“Asima ini sakit jadi tak bisa kerja, kesehariannya hanya terbaring lemah. Hanya tetangga dan warga sekitar rutin setiap hari mengurus beliau, ada yang sedekah beras, nasi dan lauk pauk, dan uang,” ungkap RT 07, Ateng Yatkop, Kamis (7/9/2023).
Ia tak menampik pemerintah juga turut membantu melalui BSU dua bulan lalu melalui kantor pos.
“Kami harap perena pemerintah untuk gotong royong bersama kami rutin membantu setiap bulan. Kalau bisa digaji lah yang ngurus beliau dan anaknya ini,” tutur Ateng.
Ditempat terpisah Asna, ibu rumah tangga yang setiap hari mengurus Asima mengungkapkan tidak tega melihat Asima hidup seperti ini.
“Saya ikhlas bantu dan mengurus beliau, tak tega aku sesama manusia melihat kondisi tetangga yang memperhatinkan,” ucapnya.
Asna melanjutkan setiap hari harus memakaikan pampers dan merapikan rumah Asima.
“Sesudah aku mengurus rumah, anak dan suami ku, barulah aku kerumah beliau berhubung berdampingan dengan rumahku. Setiap hari aku memakai pempers merapikan rumahnya karena mereka buang air besar dan kecil disitu la, WC tidak ada, jadi wajar bau dimana mana, mungkin ini sudah jalanku,” ujarnya. (Candra)