Stefany Alexandra
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung
Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) ini semakin marak keberadaan di negeri tercinta kita ini. Banyak para penganut LGBT ini secara terang-terangan menunjukkan perilaku – perilaku penyimpangan tersebut. Pernah dengar kisah Nabi Luth AS yang diutus oleh Allah SWT untuk menuntun kaum sodom yang menyukai sesama jenis untuk meninggalkan perilaku penyimpangan seksual itu? Nah, kisah yang terjadi pada Nabi Luth AS dengan kaum nya, yaitu kaum sodom yang pada peradaban ini semakin semaraknya kaum LGBT yang menimbulkan perubahan perilaku manusia menjadi abnormal atau penyimpangan perilaku terlebih lagi kita yang hidup dizaman teknologi serba canggih ini membuat masyarakat banyak yang terperdaya oleh kecanggihan teknologi mulai dari orang dewasa , remaja maupun sampai ke anak-anak kecil juga ikut terpengaruh oleh budaya – budaya luar beserta gaya hidup dan komunitas yang menjadi sumber acuan pergaulan mereka untuk menirunya.
Padahal, perilaku ini sangatlah dibenci oleh Allah SWT bahkan Allah sangat melaknat dan mengharamkan segala bentuk penyimpangan perilaku abnormal yang sangat bertentangan dalam ajaran agama yang dikategorikan sebagai salah satu dosa besar. Hal ini ditunjukkan bagaimana Allah SWT menghukum kaum Nabi Luth yang melakukan penyimpangan dengan azab yang sangat besar dan dahsyat, membalikan tanah tempat tinggal mereka, dan diakhiri hujanan batu yang membumihanguskan mereka.
Selain itu, pendekatan LGBT ini bisa juga bermula dimana dan kapan saja, salah satunya ya berasal dari kecanggihan teknolagi dizaman sekarang ini ,seperti lewat media sosial dan juga applikasi khusus penyuka sesama jenis. Dan di Indonesia ini sendiri sudah banyak kasus yang terjadi akibat dari sebuah applikasi penyuka sesama jenis yang bermula dari chattingan yang menarik, sehingga menimbulkan rasa penasaran antara kedua kaum LGBT ini dan akhirnya menjadi sebuah pertemuan. Dan hal ini banyak dari kaum penganut LGBT ini melanggar aturan agama maupun ketetapan pemerintah dengan mengadakan pernikahan sejenis ini.
Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim yang beragama harus menjauhi diri dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT , karena sesuatu di larangan itu sesungguhnya itu demi kebaikan kita sendiri , banyak dampak negatif yang bisa kita dapatkan dari perilaku penyimpangan ini seperti mengalami penyimpangan seksual mulai dari terkena berbagai macam penyakit yang sangat sulit disembuhkan seperti AIDS / HIV akibat dari hubungan seksual abnormal yang mereka lakukan ini, dan ada juga perubahan emosional maupun mental yang terjadi pada kaum ini seperti kekerasan dalam seksual, kekerasan fisik maupun kekerasan emosional seperti cemburu buta terhadap pasangan sesama jenisnya yang mengakibatkan terjadinya pembunuhan yang dilatarbelakangi karena kecemburuan itu.
Nah, maka dari itu seharusnya kita sebagai manusia harus bersyukur karena sudah diciptakan oleh Allah SWT berpasangan – pasangan dan tidak menyalahkan kodrat kita sebagai manusia yang telah ditentukan sesuai (QS. Al ‘Araf: 80 – 81). Dan, ketika Allah SWT menciptakan manusia Allah sudah menfitrahkan manusia untuk hidup berpasangan antara pria dengan wanita bukan pria dengan pria maupun wanita dengan wanita. Allah juga memberikan dorongan manusia yaitu jasmani dan naluri untuk manifestasinya adalah rasa cinta dan dorongan seksual antara lawan jenis (pria dan wanita).
Dan tujuan diciptakan naluri inilah untuk melestarikan keturunan bukan pandangan seksual semata yang hanya bisa dilakukan oleh sepasang suami istri. Terus bagaimana jadinya jika naluri melestarikan keturunan ini akan terwujud dengan hubungan sesama jenis? Nah dari sini jelaskan bahwa homoseks bertentangan dengan fitrah manusia. Lalu, dapat disimpulkan bahwa penyebab akar masalah munculnya penyimpangan Kaum LGBT saat ini adalah sekularisme masyarakat yang memisahkan agama dari kehidupannya. Kaum LGBT ini memandang bahwa pria dan wanita hanya sebatas hubugan seksual saja. Dan dengan itu mereka sengaja menciptakan pikiran yang mengundang hasrat seksual yang tidak puas dengan lawan jenis, akhirnya pikiran liarnya berusaha mencari pemuasan melalui sesama jenis bahkan dengan hewan sekalipun, dan hal ini merupakan kebebasan bagi mereka.
