INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Sempat memelas minta waktu seluruh dokter spesialis RSUD Abu Hanifah, Bupati Bangka Tengah ternyata hanya membahas pelayanan publik.
Pertemuan pada Jumat (11/4/2025) di ruang pertemuan RSUD itu mendengarkan langsung keluh kesah dokter spesialis sekaligus meninjau pelayan rumah sakit drs. Abu Hanifah.
“Benar, kami sudah melakukan pertemuan di RSUD kita bersama seluruh dokter spesialis dalam rangka hari raya dan silahturahmi serta peninjauan pelayan rumah sakit dan mendengarkan kebutuhan dokter-dokter kita, ” ucap Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman, Sabtu (12/4/2025).
Orang nomor 1 di Bangka Tengah itu melanjutkan, dari pertemuan tersebut diketahui jika dokter-dokter di Bangka Tengah masih memerlukan beberapa fasilitas demi meningkatkan pelayan baik untuk masyarakat dan juga untuk kemudahan dokter spesialis agar lebih mudah mengetahui serta menganalisis penyakit pasien.
“Tentu kita ingin pelayanan di kita harus memadai dan lengkap untuk masyarakat. Makannya kami meminta saran kepada dokter-dokter kita ini apa saja kekurangan kita. Namun sejauh ini kita masih dalam tahap yang memenuhi kriteria pelayanan baik, ” tandasnya.
Di sisi lain, Lismayoni selaku Direktur Utama (Dirut) RSUD Drs. Abu Hanifah menegaskan, dirinya sudah diperintahkan untuk selalu memberikan pelayan terbaik ke masyarakat dan menyediakan fasilitas kesehatan yang lengkap.
Ia melanjutkan hal itu agar masyarakat tak perlu jauh untuk berobat serta para dokter bisa mengindentifikasi dengan baik penyakit pasien supaya pengobatan yang diberikan ke masyarakat tebat dan baik.
“Jadi kami sudah mendapatkan tahan dari pak bupati untuk terus meningkatkan pelayan, menyediakan fasilitas untuk pasien dan dokter agar identifikasi penyakit mudah dan pengobatan tepat. Makannya pertemuan kemaren itu sangat penting bagi pak bupati yang ingin mengetahui apa saja kekurangan pelayan di rumah sakit kita, ” tuturnya.
Sebelumnya, Algafry sempat ngotot untuk bertemu dengan para dokter spesialis RSUD Abu Hanifah. Ia meminta agar para dokter spesialis itu untuk meluangkan waktu meskipun hanya satu nama saja. Bahkan para dokter itu pun bebas menentukan waktu dan tempat pertemuannya meskipun harus di Jakarta.
Ikuti berita INTRIK.ID di Google News
