INTRIK.ID, BANGKA TENGAH — Muhammadiyah Bangka Tengah mengecam aksi pembakaran salinan Al-Quran yang dilakukan tokoh politik sayap kanan, Ramus Paludan di Swedia.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM Bateng), Erwin Alamsyah mengatakan aksi itu menunjukan sikap kebencian yang berlebihan terhadap islam bukan pada satu kelompok saja.
“Ramus Paludan menunjukan sikap kebencian pada Islam. Wajar saja umat islam seluruh dunia marah. Itu sikap yang berlebihan,” ucapnya kepada intrik.id, Rabu (8/2/2023).
Erwin melanjutkan, sikap protes seharusnya ditunjukan dengan nilai-nilai dan juga sikap yang baik sesuai aturan yang berlaku.
“Nilai-nilai pluralisme dan multikulturalisme harusnya dijunjung tinggi. Kalau seperti ini wajar umat islam marah. Karena itu memang perbuatan yang sangat tercela,” ungkapnya.
“Namun kita juga sebagai umat islam, harus menunjukan kemarahan dengan cara-cara yang menunjukan nilai keluhuran, akhlak dan kaidah dalam islam,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhamadiyah Bangka Tengah (PDPM Bateng) Ari Anpiandi ikut mencela perbuatan tercela tersebut.
Namun ia juga menghimbau, agar umat islam jangan mudah terprovokasi dengan aksi pembakaran salinan Quran ini.
“Kami dari Pemuda Muhamadiyah tentu mengecam aksi pembakaran salinan quran oleh Ramus Paludan di Swedia. Namun kita jangan sampai terprovokasi dan malah membuat kita bergejolak,” ucapnya kepada intrik.id.
Ari menilai, gejolak umat muslim pasti sangat luar biasa mengecam aksi tersebut, namun pengecaman dan protes harus ditunjukan dengan cara-cara yang elegan.
“Gejolak sudah pasti. Namu kerukunan antar umat beragama, toleransi dan Kebhinekaan harus terjaga dengan baik. Muhamadiyah punya prinsip dan ketegasannya,” tegasnya.
“Kita bisa protes dan juga marah dengan cara-cara yang sudah diajarkan Rasulullah,” lanjutnya.
Ari menghimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dan malah dimanfaatkan beberapa oknum untuk memecah belah umat.(Erwin)