INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Para penambang ilegal kembali berulah di kawasan lingkar Kolong Merbuk-Kenari-Pungguk. Bahkan beberapa ponton sudah dirakit dan siap beroperasi.
Salah satu penambang, Rudi mengatakan pihaknya berani menambang karena sudah mendapatkan izin dari kordinator lapangan.
“Jadi kami disini berani ngerakit ponton sudah ada perintah dari Pak Wahyu yang mana koordinatornya Pak Putra. Dan katanya ini sudah ada izin dari PT Timah,” ungkapnya di Koba, Senin (1/12/2025).
Ia melanjutkan pihaknya bekerja dan mendapatkan modal dari seseorang yang sudah mendapatkan CV Mitra PT Timah. Bahkan beberapa ponton juga dikoordinir oleh Kades Nibung.
“Pokonya kami taunya bos saya diperintahkan Pak Wahyu lewat bendera (koordinator) Putra dimana sudah ada investor dari Sungailiat Mitra Timah. Kalau gak jelas kami juga takut. Tapi karena sudah jelas jadi kami berani merakit ponton,” ungkapnya.
“Untuk sistem masih sama kayak dulu, ada fee 15 persen. Selain Putra ada juga bang Lukman (koordinator) ngajak bos saya untuk join bendera dia karena sebelumnya kami di Perlang. Jadi masuk sini mendesak. Terus kalau orang dekat sini masuk melalui Kades dan koperasi desa, ” lanjutnya.
Sementara itu, Putra yang merupakan koordinator menyatakan, dirinya tak pernah memerintahkan orang untuk merakit ponton di kolong Merbuk-Kenari-Pungguk.
“Kami lihat orang ngerakit ponton kami juga ngerakit. Terus setahu kami tidak ada campur tangan Kades. Kami juga taunya karena ada pak Nizam yang merupakan CV Mitra PT Timah dan kami bukan koordinator, ” jelasnya.




