Scroll untuk baca artikel
Bangka Tengah

Lurah Sungaiselan: Sudah Dianjurkan Kontrol tapi Orang Tuanya Tak Mau

205
×

Lurah Sungaiselan: Sudah Dianjurkan Kontrol tapi Orang Tuanya Tak Mau

Sebarkan artikel ini
IMG 20220928 WA0010 2
Foto: Siti dan kedua orang tuanya. (Ist)

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Kelurahan Sungaiselan sudah menganjurkan keluarga Siti, bayi yang lahir tanpa anus untuk berobat ke rumah sakit.

Hal itu diungkapkan Lurah Sungaiselan, Gunakan Erlena Dewi kepada intrik.id, Rabu (28/9/2022).

Gumala mengatakan bayi berusia 2 tahun itu diperkirakan lahir melalui dukun beranak.

“Kemungkinan lahir bukan di rumah sakit atau bidan. Jika lahir di bidan atau rumah sakit, pasti (penyakitnya-red) akan langsung ketahuan oleh petugas medis setempat,” ungkapnya.

“Jadi yang tahu pertama itu petugaa posyandu. Anaknya umur sekitar 6 bulan dibawa ke Posyandu. Ditanya kenapa anaknya kurus, kata ibunya sengaja diberikan makan dikit biar gak BAB soalnya gak ada anus terus BAB lewat kemaluan,” lanjutnya.

Gumala mengungkapkan, pihak medis setempat sudah membujuk orangtua untuk dibawa ke rumah sakit namun orangtua anak tersebut tak mau.

“Orangtuanya bilang trauma karena ada juga anak saudar yang dioperasi anus meninggal. Padahal sudah dibujuk oleh kepala puskemas dr. Fed (dr. Fedly Aristian-red) waktu itu. Tapi orangtuanya tetap tidak mau sampai kita rayu dengan berbagai cara dan akhirnya luluh dan baru mau dibawa ke Rumah Sakit,” ungkap Gumala.

Namun saat menginjak usia 1 tahun, bayi itu sempat dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa.

“Pertama dibawa ke RSUD Bangka Tengab, terus dirujuk ke Rumah Sakit Siloam. Namun waktu dibawa ke Siloam, pihak medis mengatakan belum bisa melakukan tindakan operasi karena ada ukuran yang harus dipenuhi. Saya gak tau ukuran apa namun orang siloam bilang gitu. Jadi orangtua anak itu disuruh kontrol oleh pihak puskesmas  dan rumah sakit setiap bulan untuk melihat kondisinya, ” ucap Gumala.

Baca Juga:  Ustadzah Muda ini Dapat Kursi Roda dari Kades Nibung

Meski sudah disarankan untuk kontrol rutin, orangtua Siti tidak datang ke rumah sakit.

“Karena memang dari awal orangtuanya gak mau jadi gak rutin. Padahal pihak kelurahan pasti akan fasilitasi. Perlu mobil kita pinjam kan, gak ada biayapun pasti dibantu kesra, dinsos dan baznas kita. Di Bangka Tengah ini alhamdulillah pasti tak pernah telantarkan warganya,” jelas Gumala.

Gumala juga menyebutkan, kelurahan tersebut memang bukan orang berkebutuhan cukup.

“Memang dari keluarga tidak mampu. Namun pasti pemerintah bisa membantu dengan maksimal, ” sebut Gumala.

“Intinya sekarang aksi dari orangtuanya mau atau tidak kontrol rutin sampe ukuran yang disebutkan pihak medis tercukupi dan bisa dilakukan tindakan operasi. Pastinya keluarahan juga akan fasilitasi,” tutup Gumala.(Erwin)

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas