BANGKA. INTRIK.ID – Belasan organisasi terdiri dari Ormas dan LSM penerima dana pembinaan dari Kapal Isap Produksi ( KIP ) diperairan Matras, akan jadwalkan klarifikasi pernyataan Budiyono selaku saksi dari owner KIP.
Hal tersebut disampaikan SR selaku koordinator belasan organisasi penerima dana pembinaan dimaksud, saat dihubungi INTRIK.ID melalui pesan elektronik WhatsApp ( WA ), Selasa (23/3/2021) sekira pukul 20 : 33 WIB.
Dalam pesan WA tersebut, INTRIK.ID ingin konfirmasi terkait penyataan Budiyono selaku saksi owner KIP terhadap dana pembinaan organisasi baik secara wawancara atau melalui WA.
SR mengatakan dirinya dalam perjalan menuju kota Pangkalpinang, nanti diatur waktunya.
“Lagi di jalan nuju pangkal Ketemu aja. Nanti kite atur waktu e. Ku agik di pangkal.( Lagi di Jalan menuju kota Pangkalpinang, ketemu saja nanti kita atur waktunya, saya masih di kota Pangkalpinang),” tulis SR.
Pemberitaan sebelumnya, Sempat menjadi perhatian publik beberapa waktu lalu, kisruh pemangkasan sejumlah Organisasi Kemasyarakatan ( Ormas ) dan Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) Pendukung operasional Kapal Isap Produksi ( KIP ) Perairan Matras, menarik untuk diketahui.
Diketahui sebelumnya pendukung KIP Perairan Matras lebih kurang 21 Ormas dan LSM. Seiring waktu terjadi pemangkasan dari total Ormas serta LSM Pendukung KIP.
Dari sumber INTRIK.ID menyebutkan Budiyono, SH merupakan Pendamping Hukum ( PH ) dari pihak belasan Ormas dan LSM yang diakomodir Owner KIP. Akan tetapi Saat dihubungi INTRIK.ID melalui sambungan telepon, Budiyono mengatakan dirinya bukan PH Ormas dan LSM itu.
“Soal pemangkasan Ormas dan LSM pendukung KIP saya tidak ikut didalamnya. Kapasitas saya saat itu diminta Owner KIP menjadi saksi menandatanganni terkait uang pembinaan Ormas dan LSM. bukan PH dari sejumlah organisasi tersebut. Untuk diketahui owner juga tidak terlibat kisruh mereka ( Ormas, LSM – red),” kata Budiyono, Jumat ( 19/3/2021) sore di Sungailiat.
Budiyono menyebutkan total pendukung Ormas dan LSM sebelum masuk KIP Puluhan organisasi.
“Memang betul dahulunya berdasarkan data yang ada awalnya ada 21 Ormas dan OKP yang mendapatkan aliran dana pembinaan dari pihak Mitra PT.Timah .dan sekarang mereka telah membubarkan diri dan melakukan pembentukan susunan pengurus yang baru menjadi 11 Ormas dan OKP setau saya begitu, tapi lebih jelas hubungi yang bersangkutan,” pungkasnya.
Ditanya apakah sejumlah Ormas dan LSM layak menerima dana dimaksud?
“Setahu saya yang terkena dampak langsung dari Kegiatan pertambangan laut ini adalah nelayan dan masyarakat sekitar tempat lokasi kerja Kapal Isap Produksi. Oleh karena itu sudah selayaknya nelayan dan masyarakat setempat yang mesti di utamakan dalam hal ini. mengenai sejumlah Ormas dan LSM layak atau tidak menerima dana tersebut bukan kapasitas saya menjawab, hanya publik lah yang menilai,” jawab Budiyono.