BANGKA TENGAH, INTRIK.ID – – MA-11 merupakan bakteri dekomposer seperti bakteri EM4, namun bakteri ( Microbachter Alfaafa 11) MA-11 proses penguraian bahan organik lebih cepat. Bakteri MA-11 berasal dari tanaman alfaafa, disebut juga sebagai superdecomposer microba aktivitas tinggi (un-aerob).
Keberadaan makhluk tak kasat mata ini sangat penting dalam meningkatkan kesuburan tanah, serta membantu proses pertumbuhan dan produksi tanaman pertanian.
Memiliki keunggulan lebih cepat mengurai bahan organik menjadi sumber energi bagi tanaman, wajar saja MA-11 perlu dikembangkan.
Seperti dilakukan Kelompok Tani Sejahtera Desa Benteng, di dampingi Petugas Penyuluh Lapangan ( PPL ) memperbanyak MA-11 melalui laboratorium mini.
Dewi Susanti, selaku PPL Desa Benteng kepada INTRIK.ID membenarkan kalau Kelompok tani binaannya ( Poktan Sejahtera – red ) sudah mengembangkan bakteri MA-11.
“Di Desa Benteng ini sudah ada laboratorium mini untuk memperbanyak bakteri MA-11, kelompok tani binaan kita sudah produksi perbanyakkan bakteri tersebut,” kata Dewi Susanti, Minggu (13/9/2020 ) malam.
Dirinya juga menyampaikan kalau bakteri MA – 11 diproduksi poktan Sejahtera sudah ribuan liter.
“Produksi bakteri MA -11 poktan Sejahtera sudah 7 tahapan, dimana sekali produksi 500 liter dengan total produksi 3.500 liter,” ujarnya.
Masih kata Dewi Susanti, cairan bakteri superdecomposer produksi poktan Sejahtera sudah diaplikasi ke berbagai jenis tanaman pertanian.
“Kita tidak hanya produksi bakteri saja, namun aplikasi kepada tanaman sudah dilakukan, bawang merah, cabai, lada, Padi, dari pengamatan pengaruh pertumbuhan dan produksi tanaman cukup baik ,”pungkasnya.
Tidak hanya untuk tanaman. Bakteri MA – 11 bisa digunakan campuran pakan ternak.
“Bakteri MA – 11 bisa dibuat sebagai pakan ternak yakni silase (makanan ternak dari jerami ). hanya diperlukan waktu sekitar 5 hari Silase sudah jadi,” tutupnya. ( Intrik. Id )