INTRIK.ID, BABEL – Gubernur Bangka Belitung Erzaldi menekankan kepada Tim Terpadu Satgas Pangan Babel beserta pihak terkait untuk mencari solusi menstabilkan harga daging ayam.
“Intinya kalau daerah lain bisa murah, kenapa di Babel tidak. Saya mau adanya kestabilan harga,” tegasnya, saat melaksanakan rapat koordinasi di Ruang Rapat Tanjung Pendam Kantor Gubernur Babel, Jumat (28/1/2022).
Sebelumnya, dari hasil pantauan Tim Terpadu Satgas Pangan Babel, harga daging ayam potong di pasar tradisional masih belum bergerak turun ke harga normal, hingga mencapai Rp40.000-50.000 per kilogram.
Ia menginstruksikan kepada Tim Terpadu Satgas Pangan Babel untuk menelusuri harga yang dipatok pihak perusahaan dari hulu hingga hilir, agar sewajarnya mengambil keuntungan. Juga jika terbukti dugaan praktek monopoli oleh para perusahaan bisnis ayam, dirinya tak segan-segan akan melaporkan hal tersebut ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Dalam rapat tersebut dijelaskan bahwa, selama ini jalur rantai pasok distribusi daging ayam adalah dari perusahaan berlanjut ke distributor atau broker. Baru kemudian ke pedagang atau pengecer dan sampai ke tangan konsumen.
“Kalau perlu kita potong rantai distribusinya, kenapa pedagang tidak boleh membeli dari perusahaan. Saya tidak mau ada permainan, agar masyarakat mendapatkan harga dengan wajar,” tegasnya.
Terkait laporan melonjaknya harga ayam karena dipengaruhi kenaikan harga pakan dan obat-obatan ayam, serta masih lambannya pengiriman di pelabuhan DOC _(Day Old Chicken)_ atau bibit ayam potong dari produsen, di mana hal tersebut membuat DOC banyak yang mati hingga kualitas pakan tak maksimal, menyikapi DOC, pihaknya segera berkoordinasi dengan otorita pelabuhan untuk membenahi hal tersebut.
Dalam rapat tersebut, Tim Terpadu Satgas Pangan Babel menyepakati dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan lanjutan untuk menentukan Harga Eceran Tertinggi (HET) harga ayam potong. Dengan mempertimbangkan harga distribusi dari tingkat produsen hingga ke pedagang, dan data jumlah kebutuhan daging ayam dengan data jumlah pemasok daging yang ada di Babel. (red)