INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Tutupnya dua pabrik dan Pemilu menjadi salah satu penyebab terjadinya defisit di Pemkab Bangka Tengah hingga Rp 45 miliar.
Kepala Bapeda Bangka Tengah, Joko mengatakan akibat tutupnya dua pabrik milik Thamron alias Aon itu menyebabkan pemerintah mengubah alokasi dana meskipun berdampak kecil.
“Kalau 2 pabrik yang tutup memang ada dampak tapi kecil dan masih dihitung. Terus kalau pilkada memang sudah di alokasikan walau memang itu menyedot anggaran di 2024 ini,” ungkapnya, Selasa(9/7/2024).
Baca juga: Defisit Rp 142 Miliar, Maryam: Propemperda Harus Skala Prioritas
Selain itu, Joko juga mengatakan bagi hasil timah dan dana Silpa yang salah perkiraan juga menjadi penyebab terjadinya defisit.
Bahkan ia mengatakan kedua faktor ini menjadi penyebab terbesar terjadinya defisit di Negeri Selawang Segantang tersebut.
“Paling besar karena perkiraan Silpa 2023 yang tidak tercapai.
Dampak timah baru perkiraan berpengaruh pada dana bagi hasil. Tapi kalau dari Silpa itu sudah pasti jadi penyebabnya,” tegasnya.
Ia bahkan menyebutkan, defisit anggaran ini juga akan berdampak pada anggaran dana desa jika dana bagi hasil dari pusat berkurang karena dana desa bergantung dari besaran dana bagi hasil dari pemerintah pusat.
“Yang bersumber dari APBD adalah Alokasi Dana Desa (ADD) yang perhitungannya dengan memperhatikan transfer pusat (DAU dan Dana Bagi Hasil). Jadi ADD sangat tergantung dengan alokasi dari pemerintah pusat. Ini agak diluar kendali kita. Makanya rasionalisasi belanja dinas-dinas juga akan kita prioritaskan,” ungkap Joko.
Saat ditanya akan menaikan rasio pajak dan retribusi, Joko menegaskan pihaknya belum memikirkan opsi tersebut. Mengingat ekonomi yang sedang melemah dan akan fokus membawa investor ke Bangka Tengah untuk berinvestasi.
“Harus optimis bisa nutupi defisit, karena kalau defisit tidak tertutupi, maka dapat menimbulkan akibat gagal bayar terhadap pelaksanaan kegiatan Pemda. Nanti juga perlu diimbangi dengan kebijakan manajemen kas yg bagus dari BPKAD dengan terus memonitor perkembangan cashflow keuangan daerah, ” tutupnya.