INTRIK.ID, BANGKA — Alumni pengurus dan penghuni asrama Ikatan Pelajar Mahasiswa Bangka (ISBA) dari berbagai angkatan mendatangi kantor Bupati Bangka.
Kedatangan belasan orang itu untuk meminta penjelasan kepada Pemerintah Kabupaten Bangka terkait dugaan adanya pungli di asrama ISBA Yogyakarta.
Ketua Aliansi Reformasi Masyarakat Bangka (Armaba) yang notabene alumni pengurus dan penghuni asrama ISBA, Moris Purnama mengatakan, adanya pungli yang dilakukan oleh pihak pengelola ISBA.
Hal itu diketahui setelah mahasiswa yang saat ini tinggal di asrama mengeluarkan petisi yang ditujukkan kepada kepala daerah, DPRD, termasuk para alumnus ISBA.
Dimana isi salah satu petisi tersebut tertulis jelas bahwa adanya dugaan pungli.
Merespon hal itu, Moris bersama rekan lainnya langsung melakukan pertemuan membahas perihal dimaksud dan mengambil langkah kongkrit.
“Setelah kami dalami dan meminta keterangan dari adik-adik kita, kami anggap itu pungli. Jadi sifat punglinya tidak dipaksakan, tapi pada saat orang tua mereka nginap di asrama misalkan dalam agenda wisuda atau kunjungan ada biaya yang dikeluarkan, baik itu secara suka rela maupun ada standarnya,” jelasnya.
Bahkan parahnya lagi, kata dia, pada tahun 2025 ini, pihak pengelola ISBA yang pengangkatannya di-SK kan oleh Pemkab Bangka meminta agar asrama tersebut dikosongkan dengan alasan akan direnovasi.
“Terkait dengan isu pengosongan memang sudah terjadi beberapa kali, bahkan bupati sebelumnya juga pernah mengeluarkan statement itu untuk melakukan pengosongan,” katanya.
“Berdasarkan keterangan adik-adik kita di sana memang benar sempat terjadi pengosongan. Dan tahun 2025 ini juga ada statement dari pihak pengelola untuk melakukan pengosongan, karena Pemkab Bangka telah mengutus orang pada akhir Desember kemarin untuk survei,” tambahnya.
Tak sampai disitu, pihaknya juga meminta agar pengelolaan asrama ISBA Yogyakarta diserahkan kepada pengurus asrama yang tinggal di sana, bukan pengelola yang ditunjuk oleh Pemkab Bangka.
Terlebih, ia menilai bahwa secara historis, asrama ISBA Yogyakarta tidak sama dengan asrama ISBA di Jakarta, Bandung dan Palembang.
Untuk itu, ia bersama alumni lainnya meminta agar mencabut pengelola yang mereka sebut Tim 12 bentukan Pemkab Bangka. Sehingga, marwah ISBA dikembalikan seperti dahulu.
“Harusnya tata kelola asrama dilakukan oleh pengurus asrama, Pemerintah Kabupaten sifatnya mendampingi. Jangan menempatkan pengelola yang tidak sesuai peraturan,” pintanya.
Sementara itu, Pj Bupati Bangka, Isnaini mengatakan akan melakukan konsolidasi bersama jajarannya terkait perihal tersebut.
Ia juga meminta kepada para alumnus ISBA untuk bersabar, lantaran tidak bisa mengambil keputusan saat ini juga.
“Tentunya kami akan konsolidasi di dalam untuk mencari solusi atau jalan yang terbaik,” katanya singkat, usai audensi.