Scroll untuk baca artikel
Bangka Tengah

56 Nelayan Koba dapat Sertifikat Operator Radio

513
×

56 Nelayan Koba dapat Sertifikat Operator Radio

Sebarkan artikel ini
IMG 20240531 WA0002

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Sebanyak 56 Nelayan Kecamatan Koba mendapatkan bimbingan teknis dan sertifikasi operator radio (SRC) di tempat pelelangan ikan Kurau (TPI), Kamis (30/5/2024).

Acara yang diinisiasi oleh Loka Monitor Pangkalpinang itu disambut baik oleh para nelayan dan pemerintah kabupaten Bangka Tengah karena dapat meminimalisir resiko pada nelayan.

Asisten II Bangka Tengah Wahyu mengatakan, jika sertifikasi ini dilakukan agar nelayan paham cara menggunakan alat komunikasi (alkom) gelombang radio yang sudah disalurkan pemerintah Bangka Tengah lewat dinas Perikanan untuk meminimalisir resiko pekerjaan nelayan.

“Jadi nelayan Bangka Tengah sudah diberikan alat komunikasi tersebut agar jika terjadi kecelakaan atau hal-hal yang tidak diinginkan di tengah laut bisa langsung menghubungi bantuan lewat frekuensi yang sudah ada. Maka dari itu sertifikasi dan bimtek ini sangat penting, ” ucapnya kepada intrik.id.

Wahyu mengungkapkan, lewat alat komunikasi ini, nelayan bisa menghubungi keluarga yang di rumah tanpa menggunakan telepon jika nantinya tidak sinyal karena adanya alat komunikasi berbasis radio yang menggunakan jaringan frequency FM.

“Jadi gak perlu lagi khawatir dan nunggu karena gak ada sinyal hp di tengah lautan. Bisa pakai alat komunikasi ini untuk mengabari keluarga di rumah lewat frekuensi saja, ” ungkapnya.

Ia menuturkan, resiko dalam semua pekerjaan pasti ada termasuk nelayan. Sehingga, setiap nelayan wajib bisa menggunakan alat komunikasi dan wajib punya di setiap kapal nelayan yang ada.

Ditempat yang sama, Hendry Pribadi selaku Kepala Loka Monitor Pangkal Pinang menjelaskan, acara ini adalah pertama di Bangka Tengah dan akan menyasar ke beberapa daerah juga yang merupakan daerah nelayan.

“Kami menargetkan semua nelayan ikut sertifikasi dan bimtek ini. Agar alat komunikasi berbasis radio ini bisa digunakan dengan baik dan tidak mengganggu frekuensi radio lainnya seperti pesawat. Jadi ini sangat penting untuk keselamatan nelayan, ” jelasnya.

Hendri juga mewajibkan, setiap kapal nelayan harus punya alat komunikasi yang bisa digunakan setiap saat guna memitigasi resiko yang ada serta dapat membantu para nelayan jika dalam kesulitan.

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas