Scroll untuk baca artikel
Opini

Urbanisasi Digital Marketing Pusat Perbelanjaan Rakyat

251
×

Urbanisasi Digital Marketing Pusat Perbelanjaan Rakyat

Sebarkan artikel ini
IMG 20210509 150321

Penulis : Saidil Maulana

Memulai kebiasaan baru pada cara hidup baru pertempuran revolusi 4.0 menuju manusia 5.0 dapat terwujud sebagai bentuk evolusi/pertahanan keberlangsungan kehidupan masyarakat indonesia dimasa mendatang.

Perihal mendasar penekanan kemampuan keseimbangan itu presiden RI menitik beratkan pada kesehatan dan ekonomi. Kesehatan berbanding lurus pada keekonomian yang sejatinya diharapkan menjadi aspek utama utk Indonesia survivel menghadapi tekanan global.

Perhatian pada sektor ekonomi dan kesehatan sangat penting menjadi dasar untuk terus dibenahi dan menemukan aktualisasinya untuk diwujudkan. Sehingga asas hukum mengenai keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi menjadi fundalistik.

Menggeliatnya ekonomi masyarakat di babel saat ini tentunya merupakan keberhasilan bagi pemerintah, aktifitas masyarakat memadati pusat perbelanjaan hingga pengguna jalan berdesakan menjadi fakta,
menggeliatnya ekonomi dimasyarakat khususnya di kabupaten Bangka.

Disisi lain kabar buruk menempatan provinsi kepulauan Bangka Belitung menempati urutan ke II masifnya penularan virus Corona yang masih mewabah. Sungguh ironi harapan ekonomi yang selaras dengan kesehatan masyarakat membuat pola lingkaran terbalik atau saling bertolak belakang.

Fakta ini membuat diri saya menulis utuk kemudian memberikan pandangan objektif kepada pemerintah daerah sebagai fasilitator untuk segera berbenah memulai langkah – langkah urbanisasi digitalisasi pusat perbelanjaan rakyat tanpa mematikan arus layanan dan akses bagi konsumennya. Adapun langkah-langkah dan tahapan menuju urbanisasi digital market tentu saja tidak bisa secara instan melainkan dimulai secara bertahap dan seksama.

1. Blocking area market secara on-off.
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk proteksi akan potensi terabaikannya prokes
Oleh pengunjung atau konumen di pusat perbelanjaan.

2. Membatasi waktu pengunjung utk berlama-lama dipusat perbelanjaan dengan sistem rotasi waktu kunjungan.

Baca Juga:  Pendidikan Karakter Sejak Dini, Penting Nggak sih?

3. Mengumpulkan database pengunjung pusat perbelanjaan utk tujuan urbanisasi marketing service digital.

4 menerapkan marketing online pasar higienis dan pasar kite serta menyiapkan perangkat jasa service delivery yang melayani konsumen setiap pasar.

5. Kampanye sehat dengan belanja dirumah harus terus digalakkan hingga perubahan pola kebiasaan masyarakat dapat diwujudkan.

Pemikiran ini belumlah purna, tentu masih banyak kekurangan untuk kesempurnaan. Tetapi memberikan masukan positif bagi tujuan dan sasaran pembangunan adalah salah satu upaya partisipasi. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas