INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Pengguna jalan keluhkan banyaknya truk sawit yang mengangkut muatan melebihi kapasitas atau Over Dimension Over Load (ODOL) di seputaran Bangka Tengah.
Salah satunya, Don mengaku beberapa kali hampir tertimpa buah sawit yang jatuh dari truk saat sedang mengendarai motor.
“Pas saya mau motong truk angkut bungkil sawit, eh bungkilnya malah jatuh hampir nimpa saya. Pernah juga di Air Bara, deket jalan Penyak, deket arah Simpang Katis- Sungai Selan. Kalau bawa barang ya sesuai aturan aja, sama tolong kasih jaring,” ucap pria 28 tahun itu kepada intrik.id saat tidak sengaja bertemu di Bundaran Ikan Koba, Jumat (11/11/2022).
Warga Desa Terentang itu mengatakan sejak tidak diberlakukannya lagi tilang, truk sawit semakin banyak yang melanggar aturan.
“Saya tahu kok memang tilang harus elektronik, tapi kalau bahaya seperti itu polisi juga harus lebih sigap,” tegas Don.
Warga lainnya, Patrian (29) warga asal Koba juga mengeluhkan hal yang sama. Pasalnya saat ia sedang ke Lampur, banyak melintas mobil sawit dan bungkil yang over kapasitas tanpa pengaman muatan yang baik.
“Ngeri saya mobil over kapasitas, ditambah lagi beberapa gak pake jaring diatasnya. Mungkin dampak polisi harus tilang elektronik ya. Tapi saya baca berita, kita gak ada dana masang titik tilang elektronik,” jelas Patrian di sebuah Kedai Kopi di Lampur.
Diberitakan intrik.id sebelumnya, bahwa Kapolri menghimbau agar tak dilakukan tilang manual sehingga pihak Polantas Bangka Tengah tak bisa menilang dan hanya menghimbau saja.
Namun, KBO Polantas Bangka Tengah menegaskan, jika memang ada hal yang membahayakan, maka pihaknya akan melakukan penilangan.(Erwin)