BANGKA SELATAN. INTRIK.ID – Sang petani ini tidak bisa lagi beraktivitas, mungkin dapat kita renungkan bagai mana perasaannya. Sudah setahun
Dini (56) warga Desa Serdang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan harus melawan penyakit dideritanya.
Penyakit Komplikasi darah tinggi, gula, kolestrol dan ginjal membuat Pahlawan agriculture ( Dini – red ) 10 bulan melakukan tindakan cuci darah, satu minggu harus dua kali cuci darah. Sudah pasti biaya dikeluarkan tidak sedikit.
Menyikapi hal tersebut PT. Timah Tbk salah satu BUMN bergerak dibidang pertambangan, mengelontorkan bantuan untuk biaya pengobatan Dini.
Sepenggal kata keluar dari mulut Dini ” Saya hanya bisa Pasrah”.
“Dengan kondisi seperti ini saya tidak bisa melakukan kegiatan apapun. Untuk bergerak pun saya susah, jadi saya lebih banyak terbaring di tempat tidur. Saya hanya bisa berpasrah dengan keadaan saya saat ini,” ujar Dini.
Kekurangan biaya Kendaraan umum menjadi alat transportasi Dini pergi berobat.
“Saya pakai bis umum, mau sewa mobil kami tidak punya uang. Saya terkadang sudah tidak sanggup menyusuri perjalanan tersebut. Namun jika tidak dilakukan, maka kondisi saya semakin lemas, malahan untuk bernafas saja saya agak sulit. Saat ini hanya istri saya yang bekerja, dan itupun bekerja sebagai buruh di kebun-kebun warga,” ucapnya.
Dini bersyukur, tindakan cuci darah bisa gratis hanya saja obat-obatan ada yang harus ditebus.
“Alhamdullilah untuk tindakan cuci darahnya itu gratis, cuma jika ada resep dari Dokter untuk obatnya itu kami beli. Karena kami enggak punya cukup banyak uang biasanya kami hanya beli setengah saja. Terimakasih banyak PT Timah telah membantu kami, bantuan ini akan kami pergunakan untuk beli obat – obatan saya dan juga untuk biaya hidup kami sehari – hari,” tutupnya.
Sumber : Humas PT. Timah Tbk.