INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangka Tengah (DPRD Bateng) menggelar Rapat Paripurna dengan agenda Mendengar Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Nota Keuangan dan Rencana Peraturan Daerah (Raperda) terhadap APBD 2023 di ruang rapat DPRD di Koba, Senin (28/11/2022).
Sebelumnya Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman sudah menyampaikan Nota Keuangan dan Raperda APBD 2023 pada 4 Juli 2022 lalu untuk dibahas Badan Anggaran DPRD.
Rapat tersebut dimulai dengan mendengarkan pendapat Fraksi Golongan Karya (Golkar), disusul Fraksi Nasional Demokrat (Nasdem), PDIP, Gerindra, PAN dan PPP. Rapat paripurna tersebut diikuti 20 Anggota DPRD Bateng dengan perwakilan masing-masing fraksi yang ada.
Dari keenam fraksi semuanya menyetujui Nota Keuangan dan Raperda tentang APBD 2023. Namun poin penting yang digaris bawahi 6 fraksi yakni, defisit anggaran Rp 87 Miliar atau 9,03 persen, pemerintah daerah kabupaten Bangka Tengah harus bisa membuat prioritas belanja daerah, semua penggunaan dana harus transparan serta akuntable dan PAD (Pendapatan Asli Daerah) harus ditingkatkan dengan melakukan kreatifitas dalam setiap bidang.
Diketahui, Pendapat Asli Daerah Bangka Tengah sebesar Rp 876 Miliar dan belanja daerah Rp 963 Miliar dengan defisit Rp 87 Miliar.
Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman menyebutkan, pihak legislatif dan pemda Bangka Tengah sudah sepakat Raperda 2023 menjadi APBD 2023.
“Alhamdulillah, pihak legislatif sudah menyepakati Raperda 2023 menjadi APBD 2023 walau dengan beberapa saran. Intinya kita akan gunakan anggaran 2023 nantinya secara optimal,” ucapnya kepada intrik.id.
Algafry juga mengatakan, 2023 ini pihaknya akan memprioritaskan pertumbuhan ekonomi di Bangka Tengah dengan peraturan daerah yang menyentuh langsung masyarakat.
“Tentu 2023 kami juga akan fokus pada ketahanan pangan dan membuat semua sektor itu surplus. Kami juga akan menjaga semua sektor tentunya,” ungkapnya.
“Alhamdulillah semua lancar dan tidak ada kendala. Semua kritis dan saran akan kami terima agar penggunaan dana APBD 2023 bisa seoptimal mungkin,” lanjutnya.
Algafry juga mengungkapkan, pihaknya sudah menyusun program-program untuk ketahanan pangan tentunya bersama dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka Tengah.
“Produk pupuk M11 murah untuk masyarakat dan pupuk kompos lainnya adalah program kami untuk membantu petani dan menjadikan surplus ketahanan pangan ini. Kami juga membantu dan membuat program untuk para nelayan. Jadi kami sudah susun program-program dan berfokus pada ketahanan pangan,” pungkasnya.
Algafry berharap, bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat serta semua tujuan, kritik dan saran bisa direalisasikan dengan baik.
“Tentu kerja sama dan sinergi antara pemerintah dan dprd serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam membangun Bangka Tengah yang lebih unggul,” tutupnya.(adv/Erwin)
Ikuti berita INTRIK.ID di Google News
