BANGKA, INTRIK.ID — Adanya deklarasi dari beberapa ormas dan LSM yang mendukung pertambangan di laut Bangka Belitung (babel) mendapatkan respon negatif dari masyarakat.
Bukan hanya dari pulau bangka saja, warga dari pulau belitung juga ikut mengomentari aksi yang diadakan di kawasan PT DAK Sungailiat liat beberapa waktu lalu.
Bahkan beberapa diantaranya beranggapan bahwa ormas dan LSM pendukung tambang tersebut sudah menerima uang dari kompensasi KIP.
“Seperti itulah kalau sudah nyaman dapat duit, apa saja didukung, padahal pulau hampir tenggelam karena ditambang. Alasannya untuk ngisi perut tapi tidak mikir lagi kampung halamannya hancur,” ungkap salah satu warga, Rudi.
Ia bahkan mengkritik ormas dan LSM yang dianggap sudah tidak pro nelayan atau masyarakat dimana sebelumnya lebih dari 1000 nelayan tradisional dan mahasiswa se Pulau Bangka menggelar aksi penolakan tambang laut.
“Seharusnya ormas dan LSM ini justru maju paling depan ketika masyarakat merasa tertindas tapi ini malah kebalikannya, aneh,” sesalnya.
Warga asal Pulau Belitung, Wahyu juga menyatakan hal yang sama. Bahkan ia menilai masyarakat Belitung lebih kompak dibandingkan masyarakat bangka dalam hal menolak pertambangan laut.
“Lihat laut belitung masih bersih, alami dan bebas tambang karena kami kompak menolak kapal isap dan itu harga mati. Kalau laut sudah rusak, maka akan lama untuk memulihkannya, kasian sama generasi berikutnya,” ungkap Wahyu.(red)
