INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Masalah Stunting masih menjadi masalah di beberapa desa di Bangka Tengah. Dimana daerah-daerah kawasan kumuh dan yang kurang sadar akan jamban di rumah masih menjadi daerah stunting yang besar seperti di beberapa desa di Kecamatan Koba, Sungai Selan dan Lubuk Besar.
Hal itu disampaikan Pahlevi Syahrun Ketua Komis I DPRD Bangka Tengah fraksi golkar kepada Bupati Bangka Tengah di ruang rapat DPRD Bangka Tengah Koba, Rabu (7/12/2022).
“Masalah stunting masih menjadi kendala besar di beberapa desa di Bangka Tengah. Ini harus menjadi perhatian dan juga sinergi semua pihak menuntaskan ini,” ucapnya kepada intrik.id.
Ia mengungkapkan, masalah stunting anggarannya dititikberatkan pada anggaran dana desa. Dimana anggaran tersebut sudah difokuskan disetiap desa yang ada di Bangka Tengah.
“Kebetulan anggaran pemberantasan stunting ada di dana desa. Makanya sinergi antara pemkab Bangka Tengah dan pemerintah desa harus berjalan. Harus ada program yang sinergi dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah-Red) terkait,” ungkap Pahlevi.
“(Penuntasan Stunting) Gak bisa sendiri-sendiri. Desa dan dinas terkait harus sudah menyusun program bersama di tahun 2023 nanti supaya bisa merentas masalah stunting,” lanjutnya.
Ketua Komisi I DPRD Bangka Tengah tersebut berharap, dana yang ada bisa digunakan dengan baik dengan skala prioritas dan bersinergi dengan semua program dengan UMKM dan masyarkat.
“Kita berharap dana yang ada bisa dimanfaatkan dengan baik dan program yang disusun saling bersinergi dengan baik,” harapnya.
Sementara itu Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman mengatakan, Bangka Tengah belum bebas buang air besar sembarangan yang menjadi indikator stunting di Bangka Tengah.
“Di Kurau Barat paling tinggi orang buang air besar sembarang atau tidak di Toilet. Masalahnya masyarakat masih males buat toilet di Rumah. Saya terima kasih kepada teman-teman DPRD yang sudah membantu dan mengesahkan perda merealisasi wilayah kumuh, ” ucapnya kepada intrik.id.
Algafry memgungkapkan, pihaknya akan berusaha menekan angka stuntimg sampai di angka 1 bahkan 0 nantinya di 2024.
“Sekarang kita masih di belasan persen stuntingmya. Tapi kita berusaha dengan baik untuk menuntaskan stunting. Tentu dukungan dari semua pihak sangat diperlukan untuk Bangka Tengah lenih unggul lagi,” ungkap orang nomor 1 di Bangka Tengag tersebut.(Erwin)