Scroll untuk baca artikel
Pangkalpinang

Lusje Buka MTQH Kota Pangkalpinang

452
×

Lusje Buka MTQH Kota Pangkalpinang

Sebarkan artikel ini
IMG 20240724 WA0026

INTRIK.ID, PANGKALPINANG – Penjabat Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan membuka secara resmi Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits Nabi (MTQH) ke-XXXII tingkat Kota Pangkalpinang di Halaman Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Selasa (23/7/2024) malam.

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan Alquran merupakan sumber pengetahuan yang mengandung nilai-nilai kehidupan dan mengajarkan baik dan buruk.

Baca Juga:  Pj Wali Kota Pangkalpinang: Perempuan Harus Bisa Multitasking

Ia mengatakan MTQH ke-XXXII tingkat Kota Pangkalpinang yang dilaksanakan pada 23-27 Juli merupakan salah satu usaha dalam memelihara dan meningkatkan mutu seni baca dan pemahaman Al-Qur’an guna mewujudkan masyarakat yang seutuhnya serta kerukunan ummat.

“Penyelenggaran MTQH ini tentunya juga dilatarbelakangi adanya keinginan kuat membumikan ajaran Al-Qur’an dan menegakkan syiar agama Islam untuk memperkokoh nilai-nilai agama Islam dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,” terangnya.

Baca Juga:  Buka MTQH Kecamatan Gabek, Molen Ingatkan Masyarakat Jangan Terpecah Belah

Pada kesempatan tersebut, Lusje mengajak untuk mengingat kembali sejarah awal mula syiar agama Islam di pulau Bangka dimana dalam sejarah proses Islamisasi di pulau Bangka pendatang dari Arab dan kemudian setelah beberapa abad atau pertengahan 17 Masehi masuk kesultanan Johor ke pulau Bangka dan kesultanan Pagaruyun Minangkabau ke Kota Waringin dan dilanjutkan berturut-turut kesultanan Banten Islam dan dibawa pengaruh kesultanan Palembang Darussalam.

“Selanjutnya terjadi intensifikasi penyebaran Islam di pulau Bangka terjadi pada pertengahan abad 19 yang dilakukan oleh ulama besar salah satunya diantaranya bernama Abdurrahman Siddik pengaruh dakwah dari ulama tersebut bisa kita rasakan sampai sekarang,” jelas Lusje.

Baca Juga:  Molen: Tak Ada Alasan Belajar Ngaji

Lusje meneruskan, maka jasa para ulama saat ini masyarakat menjadi terdidik dengan agama Islam. Dakwah yang dilakukan oleh para pendahulu merupakan wujud Islam yang rahmatan lil alamin. Para ulama memperkenalkan Islam dengan keteladanan menampilkan Islam itu damai, Islam itu teduh, Islam itu cinta keadilan, Islam itu menjauhi kekerasan, dan Islam selalu menganjurkan persatuan dan menjauhi permusuhan.

“Tugas kita ialah meneruskan dakwah para pendahulu kita melalui kegiatan-kegiatan keagamaan salah satu seperti MTQH ini,” tutupnya.

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas