Kuliner Legendaris Nasi Becek Nganjuk – Nganjuk yang dijuluki sebagai Kota Angin menjadi salah satu daerah penting di Jawa Timur. Keberadaannya menjadi penghubung kota-kota di sekitarnya, seperti dilintasi Tol Ngawi-Kertosono hingga stasiun kereta api cukup besar untuk pergantian lokomotif. Selain itu, sejumlah artis dan pejabat juga lahir di sini.
Di balik itu, ternyata Nganjuk memiliki kuliner khas yang melegenda bernama nasi becek atau sego becek, lho. Konon, kuliner ini sudah ada pada zaman kolonial Belanda dan masih eksis hingga saat ini. Penasaran seperti apa nasi becek? Selengkapnya simak ulasan berikut, yuk!
Baca juga: Destinasi Wisata Kuliner Bekasi, Inilah 7 Tempat Paling Bagus dan Instagramable 2023
1. Sudah ada sejak zaman kolonial Belanda
Nasi becek ternyata sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, sekitar tahun 1915-an. Nama kuliner tersebut dikenal sebagai De trieste rijst. Kala itu, nasi becek hanya dapat dinikmati kalangan tertentu saja. Kemudian, dikenal menjadi makanan khas Nganjuk sejak tahun 1940.
Berbeda dengan saat ini, kamu dapat mencicipinya dengan mudah. Sejumlah penjaja nasi becek sudah tersebar luas di Nganjuk.
Salah satu yang terkenal yakni Warung Nasi Becek “Pojok”. Konon, warung ini sudah berjualan nasi becek hingga generasi ke-3 saat ini.
2. Jangan sampai tertukar dengan sayur becek khas Grobogan
Setelah kamu tahu perbedaan nasi becek dengan soto daging, ternyata masih ada kuliner lain yang mirip, yakni sayur becek. Berbeda dengan nasi becek, umumnya sayur becek Grobogan disajikan saat hajatan. Bahan yang digunakan biasanya menggunakan daging sapi atau kerbau.
Kalau nasi becek bercita rasa gurih manis, sedangkan sayur becek lebih segar dan cenderung asam. Uniknya lagi, adanya tambahan daun kedondong saat memasak. Sedangkan, topping-nya berupa kacang tholo.
3. Saking miripnya, sering dianggap soto daging
Nasi becek berbahan dasar daging dan jeroan kambing yang tampilannya mirip dengan soto daging. Cara penyajiannya pun gak jauh berbeda.
Dihidangkan bersama sepiring nasi yang diguyur dengan kuahnya. Tidak lupa pula taoge, kubis, dan seledri sebagai topping.
Beberapa hal yang membedakan nasi becek dengan soto daging, yakni tambahan bumbu kacang dan sambal kemiri. Biasanya disajikan bersama sate kambing. Selain menggunakan jeroan, nasi becek juga menggunakan gajih dan balungan sebagai isiannya.
4. Kini ada kreasi becek menggunakan daging menthok
Buat kamu yang menghindari daging kambing, kini ada kreasi nasi becek, lho. Tersedia nasi becek menthok yang juga bisa kamu temukan di Nganjuk. Namun, rasanya relatif lebih gurih dan pedas dibandingkan dengan nasi becek kambing.
Sedangkan, bumbu dan penyajiannya gak jauh berbeda dari nasi becek kambing. Berbeda lagi dengan becek menthok khas Tuban yang kerap disajikan dengan nasi jagung. Kalau kamu pernah mencicipi yang mana?
5. Cita rasanya cenderung manis yang mirip kuliner Jawa Tengah
Cita rasa nasi becek juga berbeda dengan soto daging atau kuliner khas Jawa Timur. Rasanya cenderung manis, lebih mirip dengan cita rasa kuliner khas Jawa Tengah atau Yogyakarta. Namun, tetap mempertahankan rasa rempah yang kuat, seperti kapulaga, pala, jintan, dan kencur.
Hidangan bersantan memang selalu berhasil menggoyang lidah, termasuk nasi becek ini. Meski menggunakan bahan dasar serba kambing, tapi kamu gak akan mencium aroma prengus. Sebab, kamu bisa menambahkan perasan jeruk nipis untuk menetralisirnya.
Ternyata nasi becek khas Nganjuk memang patut menjadi kuliner legendaris. Meski dianggap mirip soto daging dan bisa tertukar dengan sayur becek, tapi tetap memiliki cita rasa serta keunikan tersendiri. Gimana, berminat untuk mencicipinya saat di Nganjuk?