INTRIK.ID, BABEL – Sebanyak 10 poin penting dihasilkan dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jum’at (18/2/2022).
Kesepakatan tersebut dilakukan guna mendukung upaya pencapaian target inflasi daerah.
Mencermati perkembangan inflasi di Babel, Gubernur Erzaldi mengintruksikan kepada seluruh tim TPID perlu mengupayakan pelaksanan kegiatan dan program pengendalian inflasi. Agar, pencapaian inflasi di Babel berada dalam sasaran pemerintah yakni berada dalam sasaran pemerintah 3±1 persen.
Upaya tersebut yakni menjaga inflasi kelompok bahan pangan bergejolak dikisaran 3-5 persen.
“Hal itu dilakukan dengan memperkuat empat pilar strategis, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif,” jelasnya.
Untuk itu, dalam menghadapi tantangan tahun 2022, Gubernur Erzaldi menekankan perlunya sinergi yang kuat antara pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, serta Bank Indonesia melalui implementasi dan inovasi program yang diarahkan untuk menjaga stabilitas pasokan dan kelancaran distribusi di masa pandemi.
“Upaya tersebut diharapkan dapat makin mendorong peningkatan daya beli masyarakat, mendukung pemulihan perekonomian serta pertumbuhan ekonomi yang kuat,” ungkapnya.
Rapat yang turut dihadiri oleh Kepala Perwakilan BI Babel, Bupati Bangka Tengah, Bupati Belitung, Wakil Bupati Belitung Timur, Tim Satgas Pangan Babel, serta pewakilan Walikota Pangkalpinang, Bupati Bangka Selatan, Bupati Bangka Barat, dan Bupati Bangka itu menghasilkan 10 langkah strategis dalam mendukung pencapaian target inflasi, diantaranya:
1. Mendorong inisiasi kerjasama antar daerah untuk komoditas strategis, di mana Bangka Belitung memiliki ketergantungan tinggi terhadap komoditas tersebut;
2. Meningkatkan penggunaan digital farming untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian;
3. Meningkatkan promosi gerakan bangga menjadi petani;
4. Mengintensifkan integrated farming untuk mencapai swasembada pangan;
5. Memperkuat pengawasan distribusi LPG subsidi untuk masyarakat kurang mampu;
6. Meningkatkan pembukaan lahan baru pertanian untuk mendukung ketahanan pangan;
7. Memanfaatkan lahan eks tambang untuk holtikultura;
8. Mendorong substitusi komoditas ikan tangkap ke budidaya;
9. Menyelaraskan program pengendalian inflasi melalui penganggaran pada APBD Provinsi, Kabupaten dan Kota;
10. Meningkatkan komitmen kepala daerah sebagai Ketua TPID untuk berperan aktif dalam pengendalian harga di daerahnya.
Selain itu, Badan Pusat Statistik atau BPS merilis ekonomi Babel di triwulan IV-2021 tumbuh 6,32 persen (y-on-y), dan secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Babel dari triwulan I hingga IV 2021, jika dibandingkan dengan tahun 2020 tumbuh sebesar 5,05 persen (c-to-c).
Ia mengatakan, capaian itu membuat provinsi yang ia pimpin meraih peringkat kedua tertinggi di Pulau Sumatera dalam hal pertumbuhan ekonomi.
“Pertumbuhan ekonomi ini sangat menjadi concern dari Bapak Presiden. Jadi kita selaku kepala daerah yang membantu beliau, harus terus berupaya pertumbuhan ekonomi kita terus meningkat, dan tekan inflasi kita dalam kondisi yang terkendali,” ungkap Erzaldi. (red)