INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Ketua Apdesi Bangka Tengah Yani Basaroni belum bisa memastikan untuk memberikan beasiswa kepada warga desa untuk melanjutkan sekolah setelah lulus SMA.
Hal itu diungkapkannya saat memenuhi undangan dari Institut Citra International dalam rangka mengajak setiap desa di Bangka Tengah memiliki satu mahasiswa.
Pria yang akrab disapa Roni itu mengaku mendukung program 1 desa 1 mahasiswa yang dicanangkan oleh perguruan tinggi itu. Namun hal itu tentu akan memerlukan aturan dan kebijakan pimpinan daerah dalam pengelolaan dana desa untuk hal pemberian beasiswa kepada warga.
“Kalau desa dananya semua sudah ada juknis masing-masing. Paling dana bagi hasil atau ADD yang bisa dipakai dalam pemberian beasiswa. Tapi itu harus kesepakatan bupati dan dinsos karena kami desa sejalan dengan pak bupati,” ungkapnya.
Untuk itu, Roni mengaku akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan bupati sebelum mengambil langkah dalam pemberian beasiswa kepada warga yang akan melanjutkan kuliah.
Sementara itu, Rektor Institut Citra Internasional Hendra Kusumajaya mengatakan, pihaknya mengundang pihak Apdesi karena ingin bekerja sama dengan desa-desa dalam program beasiswa 1 desa 1 mahasiswa.
“Tentu kami mengundang ketua Apdes ke kampus kami untuk melakukan audinlensi dan mengajak kerja sama dalam rangka 1 desa 1 mahasiswa,” jelasnya.
Hendra juga mengungkapkan, semenjak menjadi institut, pihaknya sedang gencar mencari mahasiswa yang minat jadi perawat, bidan dan pariwisata.
“Tentu program ini adalah program yang akan memajukan suatu desa dengan menambah jumlah sarjana yang ada di desa-desa. Hal itu akan meningkatkan IPM kita,” tandasnya.