Scroll untuk baca artikel
Bangka Tengah

Efek Korupsi Timah Rp 271 T, Investasi di Bangka Tengah Menurun dari Rp 1,166 T menjadi Rp 563,8 M

×

Efek Korupsi Timah Rp 271 T, Investasi di Bangka Tengah Menurun dari Rp 1,166 T menjadi Rp 563,8 M

Sebarkan artikel ini
IMG 20250212 WA0006
Caption: Wiwik Susanti.

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH — Capaian realisasi investasi di Bangka Tengah pada 2024 menurun hampir 50 persen dari tahun sebelumnya.

Jika tahun 2023 nilai investasi mencapai Rp 1,166 triliun, di tahun 2024 hanya mencapai Rp 563,8 miliar.

Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja (DPMPTK) Bangka Tengah, Wiwik Susanti menjelaskan, kendala di 2024 yakni adanya gelombang PHK hingga beberapa perusahaan tutup

“Kita tahu ada gelombang PHK, terus tutupnya perusahaan-perusahaan besar akibat dari kasus korupsi timah 271 triliun. Makannya realisasi investasi menurun drastis, ” ucapnya kepada intrik.id, Rabu (12/2/2025).

Ia menambahkan, setidaknya ada perusahaan yang membantu nilai investasi yang saat ini masih dalam masa kontruksi yakni PT Periang Sawitindo yang akan beroperasi sebentar lagi.

“2024 ada penyumbang investasi yakni PT Periang Sawitindo yang masih masa kontruksi dan selebihnya perusahaan yang sudah produksi, ” jelas Wiwik.

Mantan Kepala BPRD itu juga menyebutkan, dirinya masih optimis 2025 nilai investasi Bangka Tengah akan kembali mencapai target karena banyak perusahaan yang baru buka.

“Tentu tahun 2025 kami optimis akan mencapai target yakni 580,8 miliar dengan adanya perusahaan baru yang berdiri dan beroperasi di Bangka Tengah, ” tegasnya.

Ia mengungkapkan, nilai investasi 2024 didapatkan dari penanaman modal asing dan juga dalam negeri yang sudah masuk datangnya di NSWI.

“Jadi total 563,9 miliar ini kita dapat dari penanaman modal asing sebesar 60 miliar dan penanaman modal dalam negeri 503,8 miliar,” ungkapnya.

Wiwik berharap, perusahaan besar di Bangka Tengah bisa kembali beroperasi dan berjalan sesuai seperti yang diharapkan dan para tenaga kerja yang sempat dirumahkan bisa bekerja kembali di tahun 2025 ini.

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas