BANGKA. SUNGAILIAT. INTRIK.ID –
Terpuruk nya ekonomi masyarakat kabupaten bangka efect Korupsi 271 Triliun di Bangka Belitung, menimbulkan kesenjangan ekonomi dan susahnya masyarakat dalam melakukan penambangan timah. Ditambah harga timah yang tidak kunjung membaik, effectnya terhadap harga ikan yang sangat murah karena kurangnya daya beli masyarakar terhadap hasil tangkapan nelayan.
Murahnya harga ikan menyebabkan nelayan kecil Kabupaten Bangka berteriak ditengah kebutuhan yang semakin meningkat. Anak – anak nelayan yang masih berjuang dalam menempuh dunia pendidikan, yang sekarang serba internet.
Menyikapi hal tersebut Ketua DPC HNSI Kabupaten Bangka Ridwan mengatakan pihaknya sudah meluncurkan program Wifi murah bagi anak – anak nelayan.
“Kami HNSI Bangka berupaya membantu dengan program internet murah untuk anak – anak nelayan. Harga di mulai dari 110 Ribu rupiah/ bulan 12 Mbps sampai dengan 30 Mbps semuanya free biaya pemasangan hanya dikenakan langsung biaya perbulan. Supaya adek-adek kita aman dalam mengakses informasi dunia pendidikan serta serta kebutuhan ilmu pengetahuan melalui jalur internet,” kata Ridwan, Senin ( 9/9/2024) di Sungailiat.
Menyambung keterangannya Ridwan berharap dengan program Wifi murah anak – anak nelayan bisa mengakses internet untuk belajar.
“Harapan saya selaku ketua HNSI Bangka, manfaatkanlah akses internet murah untuk belajar serta pandailah dalam hal dunia media sosial, jangan melakukan akses internet yang tidak bermanfaat. Semoga sarana murah yang kami berikan ini bisa bermanfaat untuk adek – adem semua,” ujarnya.
Terpisah Shinta salah satu istri nelayan Sungailiat menyatakan program internet murah yang di buat oleh ketua Ridwan HNSI Bangka sangat membantu anak – anak mengakses
“Bagi anak-anak sekolah yang menggunakan internet dengan harga y
murah dan terjangkau. Membuat anak sekolah sangat senang bisa mengakses internet Dan mengurangi beban pengeluaran sehari – hari untuk keluarga. Harga internet nya sangat terjangkau untuk kami keluarga nelayan,” tutupnya.
Sumber : DPC HNSI Bangka
