Scroll untuk baca artikel
Wisata/Kuliner

Candi Singosari, Destinasi Candi Bersejarah Dikelilingi Taman Cantik di Malang

360
×

Candi Singosari, Destinasi Candi Bersejarah Dikelilingi Taman Cantik di Malang

Sebarkan artikel ini
candi singosari

Candi Singosari merupakan salah satu bukti bahwa dulunya terdapat sebuah kerajaan yang pernah berjaya. Kerajaan Singosari, itulah nama kerajaan yang dimaksud dan sekaligus mengingatkan kita pada pemberontakan yang dilakukan oleh Jayakatwang terhadap Raja Kertanegara. Candi di Malang ini kini menjadi objek wisata yang layak dikunjungi.

Berwisata tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan kesenangan. Ada kalanya kita harus menengok masa lalu untuk mempelajari setiap detail sejarahnya. Manfaatnya cukup banyak, yang paling penting adalah mengetahui nilai luhur budaya suatu bangsa, dalam hal ini adalah bangsa Indonesia.

Baca juga: Taman Dinosaurus Majalengka, Destinasi Wisata Paling Hits untuk Liburan Keluarga

Menilik sejarahnya, Candi Singosari termasuk peninggalan terakhir dari Kerajaan Singosari. Tidak berselang waktu lama, kerajaan tersebut akhirnya runtuh di tangan pemberontak yang ingin menguasai kerajaan. Kisah Ken Arok dan Ken Dedes pun berkaitan dengan candi ini, pastinya anda mengenal kedua sosok bersejarah tersebut.

Daya Tarik Wisata Candi Singosari

candi singosari
Candi Singosari, Singosari, Malang, Jawa Timur.

Pengunjung yang datang bukan tanpa alasan, pastinya ada daya tarik yang memikat. Bukan hanya nilai sejarahnya, namun juga arsitektur bangunan dan hal lain yang berkaitan. Selengkapnya, berikut telah kami rangkum daya tarik Candi Singosari!

1. Candi Bersejarah

Sejarah pembangunan candi dimulai pada abad ke 13 Masehi. Tujuan dari pembangunan tidak lain untuk menghormati Raja Kertanegara, beliau adalah raja terakhir sebelum Kerajaan Singasari runtuh. Keberadaan candi ini tidak berlangsung lama sebelum sepenuhnya selesai, karena pada tahun 1292 Masehi hancur karena serangan dari pasukan Jayakatwang.

Setelah lama terbengkalai, pada tahun 1903 ditemukan kembali oleh Nicolaus Engelhard yang merupakan seorang peneliti dari Belanda.

Penemuan ini tentunya tidak utuh, hanya berupa puing dari batu Candi Singosari yang terpisah. Kala itu lokasi penemuan candi berada di tengah hutan jati. Hingga pada akhirnya tahun 1820, Belanda membabat sebagian area hutan.

Baca Juga:  Suramadu, Jembatan Ikonik Kebanggaan Indonesia

Bukannya dilakukan pemugaran, saat itu pemerintah Belanda masih belum tertarik dengan keberadaan candi ini. Pada tahun 1855, Th Stamford Raffles tertarik oleh keindahan arsitektur dan keunikan nya.

Tepatnya pada tahun 1934, pemerintah Hindia Belanda mulai melakukan pemugaran dan selesai dua tahun kemudian, atau lebih tepatnya tahun 1936.

Saat ini, Candi Singosari ditetapkan sebagai salah satu Cagar Budaya yang ada di Malang, Jawa Timur. Meski tidak sepenuhnya jadi, namun arsitekturnya tetap menawan dan menarik perhatian. Wisatawan bisa belajar dari dekat mengenai bentuk dan juga ukiran yang menghiasi bangunan bersejarah ini.

2. Arsitektur Candi Singosari

Daya tarik berikutnya adalah arsitektur yang begitu indah dan terlihat jelas keunikan nya. Candi Singosari termasuk salah satu bangunan bercorak Hindu Budha, yang mana saat itu menguasai tanah Jawa. Bentuknya mengerucut mirip limas, semakin ke atas semakin meruncing dan ukurannya pun jauh lebih kecil dari bagian bawahnya.

Sebagaimana bentuk candi pada umumnya, kali ini pun terdapat beberapa bagian dengan fungsi masing-masing. bagian yang dimaksud adalah batur yang merupakan pondasi, kaki candi, tubuh, dan bagian atapnya. Pada bagian batur tidak terlalu istimewa, bentuknya persegi dan berfungsi sebagai pondasi utama.

3. Taman Cantik di Sekeliling Candi

Candi Singosari menempati luas lahan sekitar 400 x 200 meter, cukup luas tentunya sebagai tempat berdirinya candi yang hanya berukuran 14 meter.

Di sekeliling candi terdapat taman yang cantik sebagai daya tarik tambahannya. Wisatawan yang berkunjung dapat bersantai sambil melihat keunikan dan keindahan arsitektur candi dari kejauhan.

Taman ini sengaja dibentuk supaya suasana semakin nyaman. Di bagian tepi taman banyak terdapat pohon perdu, beberapa tumbuh tepat dibawah bangku yang terbuat dari beton. Tanaman hias tidak lupa diberikan, kesan indah dan menawan pun semakin terasa. Alas rumput yang permukaannya rata membuat mata semakin sejuk.

Baca Juga:  Hadiri Festival Danau Pading, Cinta LIDA dan Doorprize Ratusan Juta Siap Menanti

Alamat dan Rute Perjalan Menuju Candi

Alamat Candi Singosari berada di Jalan Kertanegara No. 148, Candirenggo, Singosari, Malang, Jawa Timur. Lokasinya strategis, tidak butuh waktu lama apabila saat ini anda berada di alun-alun kota Malang. Jaraknya hanya 12 kilometer dan dapat ditempuh dengan waktu paling lambat selama 20 menit dengan kecepatan kendaraan rata-rata.

Untuk rute nya sendiri yang paling cepat yakni menuju ke Jalan Basuki Rahmat. Kemudian menuju ke arah Timur Laut hingga tiba di Jalan Raya Malang – Gempol. Lanjutkan perjalanan menuju ke jalan A Yani, anda akan menemukan Taman Kendedes di sepanjang jalan ini. Cek poin berikutnya menuju ke Pasar Singosari dan belok kiri setelah Bank BNI.

Dari belokan terakhir ini, anda cukup lurus mengikuti arah jalan raya. Jaraknya hanya 500 meter, tidak sampai 5 menit sudah tiba di lokasi Candi Singosari. Dengan kemajuan teknologi saat ini, tidak ada salahnya apabila anda menggunakan bantuan GPS. Cukup ketikkan alamat yang dituju untuk mendapatkan rute terbaik dari lokasi yang dimaksud.

Harga Tiket Masuk Candi Singosari

Bukan hal yang aneh apabila ada tarif masuk apabila mengunjungi sebuah tempat wisata. Meski hanya sebuah wisata edukasi dan sejarah, wisatawan yang datang wajib membeli tiket masuk. meski demikian, harga tiket masuk Candi Singosari dijamin tidak mahal. Isi kantong pun aman karena hanya di banderol dengan harga 5.000 rupiah per orang.

Biaya tersebut belum termasuk retribusi parkir, jadi siapkan dana tambahan jika berkunjung. Bagi yang membawa mobil, usahakan membawa uang pas sebesar 5.000 rupiah. Untuk sepeda motor lebih murah, hanya 2.000 rupiah sebagai ganti sewa lahan. Objek wisata sejarah di Malang ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas