INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Banyaknya antrian sawit yang ada di beberapa pabik di Bangka Tengah mendaptaka respon khusus dari Bupati Bagka Tengah Algafry Rahman. Hal itu ia ketahui dari anggota DPRD Kabupaten Bagka Tengah Subandri yang saat itu melakukan pengecekan ke pabrik sawit secara langsung.
Algafry menyebutkan, pemerintah pusat harus memberikan kemudahan untuk para petani sawit dalam membantu penjualan hasil sawit terlebih lagi saat panen raya.
“Tentu pemerintah pusat harus memberikan kemudahan untuk menjual hasil panen sawit agar tidak merugi. Apalagi sebentar lagi panen raya yang diprediksi terjadi di bulan Januari,” jelasnya.
Orang nomor 1 di Bangka Tengah itu mngungkapkan, jika tak ada solusi atas masalah menumpuknya truk-truk di Pabrik sawit maka akan membuat tandan buah segar busuk dan petani malah merugi karena harus mengantri berhari-hari dalam menjual hasil panen sawitnya.
“Kalau begini terus susah. Jumlah panen bertambah, tapi pabrik-pabrik di Bangka Tengah tak bisa menampung dan itu bisa membuat hasil panen tak bisa digunakan dan para petani sawit yang ada di Bangka Tengah bisa merugi,” ungkapnya.
Algafry juga meminta, agar perusahaan yang ditutup akibat kasus dugaan korupsi tata niaga timah atau milik Thamrin alias Aon bisa dibuka kembali dengan tanpa menghilangkan proses hukum yang berlangsung demi kelangsungan hidup masyarakat Bangka Tengah.
“Mohonlah pemerintah pusat untuk bias membuka kembali pabrik-pabrik yang tutup. Tentu dengan tidak menghentikan kasus yang terjadi. Kami mendukung dan menghormati proses hukum. Tapi ini bagaimana masalah kepentingan umum. Kita memikirkan kepentingan rakyat juga, ” tutupnya.