INTRIK.ID, BANGKA TENGAH — Sistem Layanan Kesejahteraan Sosial (SiLakso) masih perlu pembaharuan terutama Sumber Daya Manusia atau SDM dalam pengelolaannya.
Ketua SiLakso dan sekaligus Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Kemiskinan, Oki Kurniawan mengatakan SiLakso merupakan adaptasi sistem dari Sragen namun masih menemui banyak kendala.
“SiLakso ini masih baru dan memang adaptasi kita dari sragen. Cuma yang di Sragen enak sudah terstruktur rapi . Kalau kita masih merintis,” jelasnya ke pihak intrik.id, Selasa (18/7/2022).
Ia menuturkan, selain kekurangan SDM, pihaknya juga masih perlu fasilitas pelayanan dan juga sistem yang memadai.
“Kita SDM saja masih kurang, anggaran di kita gak ada. Kita ini cuma pelayan terpadunya saja untuk masyarakat untuk memfilter data pemohon agar tepat sasaran,” tutur Oki.
Ia juga mengungkapkan, jika memang ingin sama persis seperti yang di Sragen harus punya bidang-bidang sendiri dan kuantitas SDM yang bisa mengurusnya.
“Saya ini kabid di Dinsos yang menaungi 8 program termasuk SiLakso. Kalau saya fokus ke Lakso saja yang lain gimana. Kalau mau sama kayak Sragen ya Lakso harus ada anggaran sendiri, SDM sendiri supaya fokus. Ini masalah hajat orang banyak. Harus punya keihklasan yang tinggi untuk membantu masyarakat,” ungkapnya.
Oki menjelaskan, kendala utama sekarang dalam membangun SiLakso agar lebih terpadu ada di fasilitas kantor, SDM dan wawasan staf SiLakso sendiri.
“Kita butuh SDM yang berkualitas dan berkuantitas. Fasilitas kantor yang memadai, sistem jaringan yang terhubung satu dengan yang lain. Saya harap staf saya bisa langsung dapat pelatihan dari Sragen. Entah kita yang kesana atau datangkan mereka kesini,” jelasnya.
“Kita juga patut bangga harusnya karena cuma Bangka Tengah adalah kabupaten pertama di Bangka Belitung yang punya pelayanan terpadu untuk sosial masyarakat. Maka dari itu kita akan terus kembangkan SiLakso agar bisa merangkul semuanya yang benar-benar membutuhkan bantuan kita bersama,” tambahnya.
Diketahui, SiLakso sudah memproses 4.975 pengajuan bantuan dari bidang kesehatan, alat kesehatan, rumah, biaya hidup sampai pendidikan. SiLakso sendiri sekarang punya 6 Back Office yang selalu berkoordinir.
Ia berharap kedepannya, SiLakso punya web sendiri yang terhubung kesemua OPD dan punya staf sendiri untuk survey secara langsung agar dengan cepat memberikan bantuan kepada masyarakat.
“Kita berkembang bersama dan berdoa bersama. Harapan saya SiLakso punya dananya sendiri, kantor sendiri, punya web sendiri yang terhubung kesemua pemberi bantuan termasuk CSR nantinya. Kita akan terus kembangkan sampai kita punya staf sendiri yang bisa langsung survey ke lapangan untuk memberikan langsung bantuan ini bersama Bupati,” harapnya.(Erwin)