INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – APDESI Bangka Tengah mengusulkan transaksi menggunakan Bank Sumsel Babel ditiadakan di desa-desa, Kamis (8/5/2025)
Ketua APDESI Bangka Tengah, Yani Basaroni mengatakan selama ini desa tidak merasakan manfaat program sosial Bank Sumsel Babel.
“Setelah dilakukannya transaksi pembayaran gaji perangkat desa, Ketua RT, dan lain-lain di Bank Sumsel semenjak 2 tahun belakang. Bank sumsel malah tidak berefek positif ke masyarakat pedesaan. Padahal kami ini termasuk nasabah Bank Sumsel tetap yang membantu mereka bisa berkembang,” ucapnya.
Menurutnya, transaksi di pedesaan seperti Perlang cukup padat dalam pengambilan gaji para ketua RT, perangkat desa dan lain-lain. Namun fasilitas seperti ATM saja tidak ada dan harus ke Koba hanya untuk mengambil uang dan kirim uang.
“Bank daerah harusnya lebih menyentuh ke masyarakat-masyarakat pelosok yang ada di daerah. Lihat saja, tidak ada sepanjang jalan pedesaan kecamatan Sungaiselan, Lubuk Besar tulisan-tulisan Bank Sumselbabel. Ini Bank Sumsel programnya untuk perkotaan saja dan apa yang diberikan ke masyarakat pedesaan, ” ungkap Roni.
Ia akan membicarakan masalah transaksi di Bank Sumsel untuk dihapuskan ke Bupati Bangka Tengah karena tidak ada kontribusi kesosialannya untuk masyarakat Desa.
“Sebaiknya transaksi Bank Sumsel ke perangkat desa hapus saja. Kalau ada desa yang tetap di Bank Sumsel silahkan saja, tapi saya akan ajukan beberapa desa yang juga sudah melaporkan ke saya untuk tidak menggunakan Bank Sumsel lagi, ” tegasnya.
“Biar kami manual saja nerima gaji. Tidak repot repot ke kota Koba lagi kami mengambil gaji. Resiko di jalannya, belum potongannya. Terima gaji otomatis tidak bisa utuh lagi, karena setiap pengambilan cash tidak bisa semua uang diambil,” lanjutnya.
Roni menekankan petinggi Bank Sumselbabel juga harus lihat kelapangan dan harus membuat program kesosialan yang bener-bener dirasakan seluruh masyarakat pelosok.
“Pihak cabang juga harus mendengarkan aspirasi mulai dari bawah. Perjuangkan melalui program kesosialannya. Misal ada desa yang berpotensi berkembang perekonomiannya, harus didukung fasilitasnya,” tutupnya.