Scroll untuk baca artikel
    Bangka Tengah

    Antre Hingga Tiga Hari, Petani Sawit Bangka Tengah Merugi

    ×

    Antre Hingga Tiga Hari, Petani Sawit Bangka Tengah Merugi

    Sebarkan artikel ini
    Gambar tandan buah sawit matang panen

    INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Petani dan pengepul sawit di Bangka Tengah mengeluhkan antrean panjang saat hendak menjual sawitnya di pabrik.

    Bahkan antrean tersebut mencapai tiga hari sehingga pengepul kehilangan buah sawitnya dengan kualitas yang baik.

    Salah satunya, Bowo menyebutkan dengan antrean ini dirinya mengalami kerugian dimana biasanya ia menjual sekilo sawit dengan harga Rp 2.900 kini hanya Rp 2.640.

    “Pas panen dan antar ke pabrik harga jual masih 2.750 karena ngantri sampai besoknya jadi 2.700 terus per hari ini, TBS 3 hari lalu yang harusnya dijual 2.750 jadi 2.650. Gimana gak rugi, mana persenan potong lebih besar karena kualitas TBS sudah tidak bagus,” ungkapnya, Senin (14/4/2025).

    Ia menambahkan, hal ini juga berdampak dengan bisnis pengepul TBSnya untuk menambah kuota penjualan ke pabrik secara langsung karena tidak bisa jual TBS secara eceran.

    “Kami juga rugi jadi pengepul bang. Inikan buah trek dan kuota ngirim ke pabrik jual gak boleh kurang 1 dump truk. Jadi kami juga ngambil eceran di petani kecil. Kami beli harga tinggi, jual harga rendah. Semua rugi la. Petani langsung rugi, pengepul apalagi rugi, ” ungkapnya.

    Warga kecamatan Koba itu meminta agar pemerintah memberikan solusi terbaik untuk masyarakat di tengah ekonomi yang masih lesu sampai saat ini.

    “Tolonglah segera dua pabrik Aon buka atau cari investor baru untuk buka pabrik baru di kita. Kami minta tolong atas nama petani sawit. Siklus ini akan berulang kalau gak ada pabrik baru, ” tutupnya.

    Disisi Lain, Wahyu selaku pengurus Pabrik PT BAM desa Puput mengungkapkan, antrian panjang ini disebabkan karena masa panen dikala pabrik tutup lebaran selama kurang lebih 7 hari yang membuat overload panen di kalangan petani.

    “Jadi memang kita ini masih di siklus trek namun masuk masa panen juga. Jadi menumpuk juga. Ditambah pabrik tutup 7 hari. Bukan cuma Puput, tapi se- Bangka ini antri sampai 3 hari karena overload pabrik dapat menampung TBS, ” jelasnya.

    Ia menambahkan, siklus antrian panjang ini akan berlangsung kurang lebih 2-4 minggu paska lebaran. Mengingat masih belum normalnya operasi dari pabrik-pabrik yang ada dan perbaikan mesin-mesin yang ada.

    “Kuota kami harian itu 900-1200 TBS bang menampungnya. Itupun kalau kondisi mesin atau grading kami normal. Bahkan kemaren kami masih buka sampai jam 1 malam saking memikirkan mitra kami yaitu petani sawit agar buahnya segera diproses. Paling 2-4 minggu lagi udah gak ngantri prediksi. Namun di Puput sudah mulai longgar, ” tuturnya.

    Ikuti berita INTRIK.ID di Google News

    Home
    Hot
    Redaksi
    Cari
    Ke Atas