INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Virus Penyakit Mata dan Kuku di Koba sekarang sudah mulai mereda. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah, Sajidin, Jumat (10/2022).
Ia mengatakan sekitar 85 persen sapi di Bangka Tengah sembuh dari PMK.
“Hampir 85 persen hewan ternak sapi yang terpapar PMK sudah sembuh dan kasus yang lumayan banyak ada di kecamatan Pangkalan Baru. Sedangkan di Simpang Katis dan Namang sudah normal. Untuk Koba Lubuk sudah aman,” kata Sajidin.
Ditempat lain, Peternak Sapi Rumah Potong H. Samud, Ahmad (40) mengatakan penerimaan sapi ditempatnya sudah kembali normal.
“Sekarang sapi udah mulai masuk dan normal kembali. Bersyukur sekali bisa normal. Dari yang kemaren cuma 40an sapi gara-gara virus PMK, sekarang sudah kembali normal sekitar 180an sapi masuk,” ujarnya kepada pihak intrik.id.
Ia juga menambahkan, sapi yang ada di tempatnya berasal dari Lampung dan sudah bebas PMK.
“Disini sapinya dari Lampung. Ada 4 jenis yaitu sapi bali, sapi limo, sapi PO dan sapi madura serta bebas PMK,” tambahnya.
Ahmad menjelaskan, pihaknya kini sudah mudah untuk menyetok sapi lagi dikarenakan regulasi dan juga virus PMK yang sudah mulai teratasi.
“Sekarang saya bersyukur pengiriman sapi tidak dipersulit lagi. Kemaren tau sendiri sepinya kandang saya. Rugi saya berapa karena sapi ditahan, bisa 9 juta perhari,” ucapnya.
Ia juga memastikan stok sapi kurban dan juga konsumsi aman sampai idul adha dan harga akan stabil.
“Kami pastikan untuk wilayah Koba-Lubuk stok sapi aman dan terkendali hingga idul adha nanti dan pastinya bebas PMK. Harganya juga dikisaran 140 sampai 160 juta,” jelasnya.
Ia menuturkan, target sapi yang akan dijual di idul adha ini sebanyak 500 sapi.
“Target kami hingga idul adha nanti 500an sapi untuk stok penjualan dan juga qurban,” tutur Ahmad.
Dia juga mengungkapkan, pihaknya dalam penjualan sapi qurban harus mengantongi surat kesehatan dari dinas pertanian sebelum dikirim ke masjid-masjid atau tempat qurban.
“Untuk idul adha nanti, penjualan sapi qurban harus mengantongi surat kesehatan dari dinas pertanian untuk dijual. Jika tidak ada tidak boleh dijual. Pemeriksaan katanya 1 minggu sebelum pengantaran dan gratis,” tutupnya.
Laporan wartawan intrik.id/Erwin