Scroll untuk baca artikel
Bangka Tengah

20 Gapoktan di Bateng Dapat 20 Ribu Kecambah Kelapa Sawit

208
×

20 Gapoktan di Bateng Dapat 20 Ribu Kecambah Kelapa Sawit

Sebarkan artikel ini
IMG 20220609 WA0004 1
Foto: Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman saat memberikan bibit kepada Poktan.(Erwin/intrik.id)

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Dinas Pertanian secara simbolis menyerahkan bantuan kecambah kelapa sawit dan bantuan alat pertanian program PKSP, sarana dan prasarana pengujian mutu dan keamanan pangan di aula Diklat BKPSDM Bateng, Kamis (9/6/2022).

Sebanyak 20 Poktan dan Gapoktan Bangka Tengah menerima bantuan dengan total 20 ribu butir kecambah kelapa sawit serta bantuan sarana dan prasarana (sarpraa) pasca panen senilai Rp5 juta.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengucapkan selamat kepada para petani kelapa sawit. Ia menyebutkan, hal ini bentuk komitmen pihaknya melayani masyarakat dalam menunjung pertumbuhan ekonomi.

Ia mengungkapkan, para petani banyak mengalami permasalahan terkait lahan dikarenakan 53 persen termasuk kawasan hutan kota. Maka dari itu pihaknya berusaha mengajukan kepada pihak pusat agar kawasan hutan tersebut bisa menjadi HPL (Hak Pengelolaan) agar masyarakat bisa memanfaatkannya.

Algafry menambahkan saat ini sektor perkebunan memang masih belum jadi idola.

“Primadona saat ini memang masih tambang, namun tambang ini tidak bisa diperbarui, sehingga mudah-mudahan sektor perkebunan bisa mengambil ahli peran tersebut,” ujarnya.

Ia berpesan agar kecambah kelapa sawit ini bisa dipelihara dengan baik, karena terdapat 174 Poktan dan Gapoktan yang mengajukan, tetapi yang menerima baru 20 Poktan dan Gapoktan.

“Bantuan ini jangan lupa untuk dirawat, karena ada 174 proposal yang masuk dan baru 20 yang terealisasi, sehingga patut untuk disyukuri dan bagi yang belum dapat jangan khawatir, karena akan kita lakukan bertahap,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Sajidin mengatakan ada 20 Kelompok Poktan maupun Gapoktan yang menerima bantuan. Diakui Sajidin, kegiatan ini seharusnya dilaksanakan pada bulan Maret, namun mengalami kendala sehingga baru bisa dilakukan di bulan Juni.

Diakui Sajidin, ekspor sawit saat ini mengalami banyak kendala, meski CPO sudah dibuka, tetapi dia optimis harga kelapa sawit akan kembali tinggi.

“Kecambah kelapa sawit yang kita bagikan ini adalah jenis Simalungun, Insyaallah bantuan ini akan mampu membangkitkan produksi maupun produktivitas pekebun sawit, yang mana sebelumnya kami juga sudah melakukan Bimtek tata cara menyemai dan lainnya,” jelasnya.

Dikatakan Sajidin, pihaknya akan melakukan monitoring lebih lanjut. “Benih ini jangan sampai dipindahtangankan atau ditanam di hutan produksi. Kalau bisa manfaaatkan tanah yang ada,” imbuhnya.

Laporan wartawan intrik.id/Erwin