Vivo Y36 5G dengan Prosesor Baru – Varian Y36 5G menyasar pada pangsa pasar mainstream dan menyajikan perangkat dengan kinerja yang cukup baik. Seperti apa smartphone ini?
Selain smartphoneVivo Y36 4G yang sudah kami ulas sebelumnya, Vivo masih punya varian lainnya. Apalagi kalau bukan varian yang mampu menggunakan jaringan 5G yang lebih cepat. Smartphone tersebut adalah Vivo V36 5G yang saat ini menggunakan prosesor lama dengan nama yang baru. Perangkat ini sendiri dipasarkan sebagai smartphone untuk kelas mainstream.
Baca juga: Rekomendasi 4 HP Vivo Terlaris dari Kelas Menengah Sampai Varian Flagship
Perangkat yang satu ini memang sudah sekitar 2 minggu hadir di meja pengujian Hybrid. Jika dilihat secara fisik, perangkat ini tidak ada bedanya dengan Vivo Y36 4G yaitu bernama Dynamic Design. Jumlah kamera yang terpasang juga masih sama dengan “pulau” kamera yang disebut Fantasy Frame, walaupun konfigurasi kameranya berbeda.
Untuk versi 5G-nya, Vivo memasangkan sebuah prosesor dengan nama baru, yaitu Dimensity 6020. Dimensity 6020 merupakan nama baru dari prosesor yang diluncurkan tahun 2020 yang lalu, yaitu Dimensity 700. Dan seperti biasa, Vivo juga sudah menanamkan teknologi Extended RAM untuk menempatkan cache yang sedang tidak terpakai di RAM pada penyimpanan internalnya.
Setiap aplikasi informasi sistem menunjukkan bahwa perangkat ini menggunakan Dimensity 700 dengan kode MT6833. Jadi, jangan berpikiran bahwa prosesor yang dimiliki oleh perangkat ini akan benar-benar baru. Lalu apakah kinerjanya masih mumpuni untuk tahun 2023 ini?
Review Vivo Y36 5G Hadir dengan Desain Sangat Menarik
Desain
Seperti yang sudah saya katakan di atas, perangkat ini hampir tidak bisa dibedakan dengan Vivo Y36. Desain belakangnya memiliki nama Dynamic Glass Design, di mana menggunakan bahan berjenis kaca. Bedanya dengan versi 4G yang memiliki desain glitter, versi 5G nya polos seperti sebuah cermin. Sayangnya, bahan ini memang sangat friendly dengan sidik jari sehingga sangat mudah kotor.
Terdapat sebuah kotak bernama Fantasy Design yang berisikan 2 bulatan kamera di bagian belakangnya yang Vivo namakan sebagai Dynamic Dual Ring. Untuk bulatan yang bagian atas merupakan letak dari kamera utama dengan resolusi 50 MP. Sedangkan yang bagian bawah merupakan kamera depth yang hanya akan berfungsi untuk bokeh.
Layar dari Vivo Y36 5G menggunakan panel IPS dengan resolusi 2388 x 1080 atau FHD+. Layar ini sendiri juga sudah memiliki kemampuan refresh rate 90 Hz yang mampu memainkan 90 frame per detiknya. Sayang memang, Vivo tidak memberikan informasi apakah memberikan kaca tahan benturan seperti Gorilla Glass atau Xensation atau tidak. Jadi, penggunaan tambahan tempered glass sangat saya sarankan.
Tombol pada perangkat ini ada pada bagian kanannya yang terdiri dari volume naik dan turun serta power. Di bagian bawahnya dapat ditemukan speaker, USB-C, microphone, dan port audio 3,5mm. Pada bagian atasnya dapat ditemukan slot SIM hybrid microSD.
Jaringan
Vivo Y36 5G menggunakan chipset Dimensity 6020 yang ditujukan untuk perangkat entry level. Jaringan NR yang didukung oleh perangkat ini meliputi 1, 3, 5, 7, 8, 28, 38, 40, 41, 77, dan 78 untuk Stand Alone dan Non Stand Alone. Dengan daftar tersebut, menandakan bahwa Vivo Y36 5G sudah bisa dipakai untuk semua jaringan NR yang saat ini sudah digelar di Indonesia.
Pada jaringan 4G LTE, Vivo Y36 5G sudah mendukung jaringan 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 20, 28, 38, 39, 40, dan 41. Hal tersebut juga menandakan bahwa perangkat ini siap digunakan pada semua operator seluler yang ada di Indonesia. Tentunya, semua teknologi untuk 4G sudah tertanam pada perangkat yang satu ini seperti carrier aggregation.
Kamera: Samsung ISOCELL JN1
Kamera utama yang disematkan pada perangkat yang satu ini memang sama dengan versi 4G-nya. Walaupun tidak ada informasi yang diberikan dari Vivo, namun dari hasil yang saya dapatkan, sepertinya Y36 5G menggunakan Samsung ISOCELL JN1. Sensor ini menggunakan lensa wide dengan aperture f/1.8 serta autofokus PDAF.
Hasil pengambilan gambar dari Vivo Y36 5G memang biasa saja. Selama pengambilan gambar dilakukan dengan cahaya yang cukup, hasilnya memang akan menjadi lebih baik. Warna yang diambil memang sepertinya kurang kontras sehingga terkesan agak buram. Selain itu, saya juga masih bisa melihat sedikit noise pada bagian yang terkena bayangan.