INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Petani sawit mengeluhkan harga sawit yang berbeda antara Bangka Tengah dan di Palembang.
Dari data yang ada, harga tertinggi TBS Sawit di Bangka Tengah Rp 2700 per kilogram, sedangkan di Palembang Rp 3365 per kilogram.
“Kami ingin kejelasan kenapa harga TBS sawit di Bangka Tengah dan di Palembang berbeda sampai 700. Itu signifikan, ” jelas salah satu petani sawit Koba, Achmad.
Padahal, menurut permentan nomor 01 tahun 2018, harga TBS sawit ditentukan berdasarkan kesepakatan dengan gubernur dalam penentuan harga dan pengawasan serta perjanjian kerjasama dengan perusahaan atau pabrik sawit.
“Permentan jelas bahwa ditentukan dengen kesepakatan bersama. Harusnya ada penjelasan ril tentang ini. Jangan sampai petani merasa dibohongi dan dirugikan, ” ujarnya.
Ia menilai, jika dari perhitungan permentan nomor 01 tahun 2018, tak ada perbedaan harga untuk TBS sawit karena perhitungan ekspornya sama. Bahkan di Bangka Tengah harusnya cenderung dengan biaya operasional lebih rendah dari operasional diluar Bangka.
“Penetapan harga dengan perkalian jumlah ekspor semuanya sama saja. Kalau alasan operasional, harusnya Bangka Tengah bisa lebih mahal karena operasional disini jauh lebih murah. Kita butuh penjelasan ini jangan sampai ada miskomunikasi dan terkesan dimainkan, ” tegasnya.
Ia juga menyatakan, jika sawit merupakan jawaban ditengah lesunya ekonomi masyarakat yang saat ini sedang berjuang karena sawit sendiri merupakan sektor strategis dan nasional yang bisa dikembangkan paska timah sebagai penopang ekonomi baru.
“Ini sudah jadi isu nasional dan sektor strategis dimana sawit bisa dijadikan penopang ekonomi paska timah. Regulasinya sudah jelas namun persamaan harga harus segera diatur agar masyarakay juga lebih memahami hal tersebut, ” ungkapnya.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari dinas perdagangan ataupun dinas pertanian terkait perbedaan harga yang signifikan ini.