Scroll untuk baca artikel
Bangka BelitungOpini

Meneropong Kembali Program, Jutaan Bibit Lada Pemerintah Provensi Babel Tahun 2019

290
×

Meneropong Kembali Program, Jutaan Bibit Lada Pemerintah Provensi Babel Tahun 2019

Sebarkan artikel ini
1727930590478
Caption : contoh bibit lada satu ruas

BANGKA BELITUNG. INTRIK.ID – Provensi Bangka Belitung terkenal dengan penghasil lada putih ( Muntok White Pipper ). Sebelum maraknya aktivitas tambang rakyat, tanaman lada menjadi lokomotif ekonomi negeri serumpun sebalai ( Babel – red ). Namum sekitar tahun 2000 muncul kebijakkan pemerintah daerah terkait ekploitasi biji timah.

Dampak dari kebijak pertimahan masyarakat cendrung beralih profesi, semula menjadi petani lada beralih ke penambang timah. Mudahnya mendapat uang dari aktivitas tambang timah, wajar kalau masyarakat lebih memilih penambang. Kondisi ini membuat kuantitas produksi lada menurun drastis hingga saat ini.

Demi mengembalikan kejayaan lada, dilansir dari webshite resmi Dinas kominfo Provensi Babel babelprov.go.id. pada tanggal 14/12/2019 sebanyak 2.7 juta bibit lada beserta Junjung ( Tajar ) siap didistribusikan kepada petani Tahun 2020.

Screenshot 20241002 232632

Langkah diambil Pemprov Babel untuk mengembalikan kejayaan lada putih sudah cukup baik. Tanaman lada mulai berproduksi maksimal 3 tahun setelah tanam. Berkaitan dengan kegiatan pengadaan bibit lada dimaksud , tentunya produksi lada tahun 2024 ini sudah kelihatan hasilnya?

Meningkatkan produksi lada tidak hanya bibit saja, banyak faktor harus diperhatikan. Diantaranya lahan, pupuk, festisida dan kultur petani, muncul pertanyaan program jutaan bibit lada pemprov Babel tahun 2019 bisa kah mengembalikan kejayaan lada?

1727930295319

Semenjak program jutaan bibit lada itu dilaksankan tahun 2020 hingga tahun 2024, berarti sudah memasuki usia 4 tahun. Tentunya produksi lada sudah mulai kelihatan, jika segala faktor penunjang produksi diperhatikan.

Berkaitan dengan program pengadaan 2.7 juta bibit lada, pastinya pihak terkait sudah memperhitungkan segala sesuatu dengan matang. Berharap program tersebut bukan sekedar mengejar proyek, namun lebih dari aspek manfaat.

Berbicara aspek manfaat butuh evaluasi, mengingat anggran yang digelontorkan untuk jutaan bibit lada itu sangat besar. Sudah pasti uang yang digunakan bukan dari kantong pribadi, lagi – lagi program jutaan bibit lada itu dibebankan dengan uang rakyat. Pertanyaan muncul lagi, apakah program 2.7 Juta bibit lada itu sudah dievaluasi atau belum? Jawabnya entah lah.

Trend perkebuanan saat ini khusus di provensi Bangka – Belitung dari semua lapisan masyarakat, cendrung investasi tanaman kelapa sawit. Mungkinkah lada putih akan berjaya, bagai mana pertanggung jawaban program jutaan bibit lada? Semua kembali kepada pengambil kebijakkan .

Sumber : Redaksi INTRIK.ID

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas