INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Melalui hobi jalan-jalan, para pecinta touring di Bangka Tengah turut memperkenalkan daerah dan wisata melalui video cinematic.
Klub pecinta touring yang dinamai Koba Touring Club (KTC) itu baru didirikan 23 November 2023 lalu. Meskipun terdapat nama daerah, komunitas ini tidak membatasi bagi orang luar untuk ikut.
Bendahara KTC, Riyan Erwinsyah mengatakan nama komunitas itu diambil berdasarkan nama perusahaan tambang terbesar yang pernah ada di Bangka Tengah.
“Walau namanya Koba Touring Club tapi nama Koba itu diambil dari nama perusahaan besar yakni Kobatin yang menopang perekonomian Bangka Tengah dulu. Makannya kami juga ingin berusaha memperkuat ekonomi lewat promosi wisata dengan touring dan video promosi cinematic,” ungkapnya, Senin (29/1/2024).
Bukan hanya itu, pihaknya juga berencana akan melakukan bakti sosial ke desa-desa.
Erwin juga menjelaskan, KTC dibentuk karena banyaknya masyarakat yang suka naik motor dan touring ke berbagai tempat namun dengan tujuan yang lebih detail lagi.
“Semua orang mungkin punya motor, tapi gak semua orang suka touring naik motor. Namun tujuan touring kami bukan sekedar jalan saja, tetapi kami juga mengenalkan tempat-tempat di Banvka Tengah dan Bangka Belitung untuk dipublish lebih besar karena kami punya tim video promosi. Makannya setiap kami touring ada video cinematicnya,” ungkapnya.
Sejak berdirinya KTC, pihaknya sudah ke beberapa daerah di pulau Bangka untuk melihat lokasi wisata maupun permasalahan yang dihadapi masyarakat sekitar.
“Kami sudah ke belinyu, ke bangka selatan, dan berbagai tempat wisata juga di Bangka Tengah. Kami juga akan menggelar bhakti sosial. Jadi touring sekaligus buat heboh,” lanjutnya.
Erwin pun menegaskan, jika dalam KTC semua motor bisa masuk tanpa ada kekhususan yang berarti untuk ikut dalam club touring motor ini.
“Hastagnya motor ape ge yo, jadi motor apapun boleh touring asal mau ikut touring saja. Kita juga dari berbagai kalangan masyarakat, jadi gak ada yang kita bedakan sama sekali. Semua sama di KTC,” tutup Erwin sekaligus pengagas ide KTC.
Sementara itu, Pembina KTC Yani Basaroni mengaku masuk KTC karena kebersamaan, kehangatan dan juga tidak ada pembedaan serta kepentingan apapun didalamnya.
“Saya ini kades, kalau ada kepentingan saya juga ngeri. KTC ini menurut saya sangat murni orang-orang hobi touring namun sekalian nyari tujuan baik. Gak ada yang dibedakan, semua bisa gabung asal mau touring. Itu aja,” ucap Kades Perlang itu.
Pria yang disapa Roni itu juga menegaskan, sebenarnya gak ada ketua atau pembina dalam club touring ini. Namun, agar memenuhi syarat komunitas jadi dibuat struktur organisasi.
“Itu kerjaan bendahara erwin namanya. Tapi yang jelas kami disini tidak ada perbedaan apapun,” tutupnya.
Ditempat yang sama, Rachmat selaku anggota KTC sangat menikmati setiap perjalan yang diadakan KTC kemanapun karena semua perjalanan tersebut tidak ada kepentingan apapun.
“KTC kan gak ada sponsor, gak ada kepentingan, dan semua murni dari pribadi masing-masing yang suka touring. Gak ada ceremoni-ceremoni. Kalau mau jalan langsung gas saja,” ungkap Ketua PWI Bangka Tengah yang juga pendiri KTC.