BANGKA. SUNGAILIAT. INTRIK.ID – Tragedi Kecelakaan Tambang Inkonvensional ( TI ) Jenis selam diperairan Matras, kelurahan Matras, Kamis (21/7/2022) lalu hendaknya menjadi pelajaran bagi pelaku usaha pertambangan.
Dalam tragedi tersebut satu orang penyelam meninggal dunia, lantaran bekerja terlalu dekat dengan operasi Kapal Isap Produksi ( KIP ) Indo Siam Pukhet 1.
Menyikapi hal tersebut , Budi perwakilan dari manajemen KIP Pukhet 1 saat dikonfirmasi INTRIK.ID, Senin ( 25/7/2022) pagi menyampaikan ada dua perihal. Pihak KIP akan beri santunan kepada keluarga korban dan terkait Ponton – ponton selam beroperasi dekat dengan KIP.
“Kami dari pihak perusahaan sampaikan duka cita mendalam, teruntuk keluarga korban. Kejadian yang tak terduga ini bisa menjadi pelajaran buat kita, agar lebih berhati-hati saat bekerja. Apalagi ponton-ponton selam ini kerap beroperasi di dekat KIP, hal ini seringkali kami khawatirkan akan terjadi hal seperti ini,” ungkap Budi.
Masih kata Budi, saat kejadian kondisi laut sedang tidak bersahabat, sehingga KIP melakukan manuver.
“Saat kejadian korban bersama pekerja ponton selam lainnya sangat dekat dengan lambung kapal. arus laut pada waktu itu kencang, membuat kapal melakukan manuver agar menjauh dari ponton korban, hingga terjadi peristiwa tidak diinginkan,” jelasnya.
Sebagai bentuk dukungan moril, Budi menyampaikan pihak perusahaan akan menyantuni keluarga korban.
“Akan kami beri bantuan dalam bentuk uang. Untuk nominalnya kami infokan menyusul ya, Karena masih proses pengajuan ke kantor pusat di Jakarta. bantuan juga akan turut diberikan oleh mitra KIP lainnya. Isteri korban juga katanya sedang hamil, Karena itu kami akan bantu semaksimal meringankannya beban keluarga korban,” tutup Budi.