INTRIK.ID, BANGKA TENGAH — Warga Desa Baru Beriga, Bangka Tengah kompak memasang baleho/spanduk penolakan adanya tambang laut di daerahnya.

Hal itu dilakukan warga karena beredarnya surat dari CV yang menangani bidang pertambangan melalui pesan WA (whatsapp) akan memberikan kredit peralatan tambang laut (PIP) kepada warga untuk menambang.

Bahkan dalam surat tersebut, pihak perusahaan menyebutkan tambang tersebut merupakan IUP PT Timah yang ada di Desa Baru Beriga.

Salah seorang warga, Is (39) mengatakan, jika surat itu sudah beredar luas dikalangan masyrakat lewat pesan Whatsapp.

“Aku dapet dari WA grup. Melihat ada surat itu, warga jadi marah,” ucapnya pada intrik.id, Rabu (15/3/2023).

Is menegaskan, tidak pernah ada sosialisasi apapun terkait tambang laut di desanya dari pihak perusahaan maupun dari PT Timah.

“Mana pernah mereka sosialisasi. Kami tau aja gak masalah ini. Malah langsung-langsung masuk aja. Gak sopan,” tegasnya.

Sementara itu, Kades Batu Beriga Abdul Ghani menegaskan, dirinya tak pernah tau masalah ini. Bahkan, surat ini sudah dua minggu ini membuat resah masyarakat.

“Kami gak pernah tau ada aktivitas ini. Kami saja terkejut ada surat ini. Intinya pihak desa tak pernah tau,” tegasnya.

Ghani juga mengatakan, jika masyrakat sudah sepakat menolak semua aktivitas tambang laut di Desa Beriga.

“Pihak desa, BPD sudah rapat 14 maret kemaren dan sepakat tolak semua aktivitas tambang di Beriga,” jelasnya.

Ditempat lain, Armansyah selaku Camat Lubuk Besar menegaskan, jika pemerintah camat tak pernah menerima laporan terkait akan adanya tambang rakyat disana.

“Permainan isu ini selalu ada. Intinya kami tak pernah ada laporan terkait ini,” jawabnya singkat.

Dari pantauan intrik.id dilapangan, terlihat jelas spanduk-spanduk penolakan terpasang di beberapa titik di Desa Beriga.

Hingga kini pihak intrik.id masih berupaya mengkonfirmasi PT. Timah dan CV terkait surat tersebut.