INTRIK.ID, BANGKA TENGAH– Kasus HIV dan AIDS di Bangka Tengah per Juni 2025 mencapai 11 orang penderita.
Pada 2023 lalu tercatat kasus HIV ini mencapai 12 orang dan kemudian naik menjadi 18 orang ditahun 2024.
Walau demikian, dari data Dinas Kesehatan Bangka Tengah menunjukan penyebaran HIV dan AIDS menyebar rata untuk laki-laki dan perempuan dimana kasus paling banyak ditemukan di Pangkalan Baru dan Koba.
“Kalau liat tren memang kasusnya cenderung naik dan yang kena ini laki-laki dan perempuan dengan kasus ditemukan terbanyak di Koba dan Pangkalan Baru, ” ucap Zaitun Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan di Koba, Rabu (6/8/2025).
Ia melanjutkan, Koba dan Pangkalan Baru menjadi yang terbanyak karena kesadaran masyarakatnya yang melakukan screening secara sadar setiap 6 bulan dibanding kecamatan lainnya.
“Koba dan Pangkalan Baru memang banyak kasus HIV AIDs karena banyak yang cek. Tapi kalau Lubuk, Sungai Selan, Simpang Katis dan Namang masih kurang kesadaran. Bisa jadi sebenarnya di kecamatan lain lebih banyak, ” tegasnya.
“Kalau dari data, 4 kecamatan selain Koba dan juga Pangkalan Baru paling 20 persen masyarakat yang melakukan screening HIV dan AIDs karena dianggap aib, ” lanjutnya.
Padahal, ia mengatakan seluruh pengobatan, konsultasi serta obat semua digratiskan oleh pemerintah. Termasuk seluruh data pasien dirahasiakan sesuai kode etik.
“Berobat, pemeriksaan, obatnya dan konsultasi gratis. Terus untuk yang sudah kena semua di rahasiakan. Jadi buat masyarakat juga jangan merasa terkucilkan dan jangan mengucilkan. Ini penyakit bukan aib. Sama-sama kita cegah dan sama-sama hentikan penularannya, ” tukasnya.




