BANGKA BELITUNG. INTRIK.ID – Sepertinya badai masalah sedang melanda RSUD Soekarno Babel, mulai dari kabar hilangnya 24 unit alat kesehatan berupa Ventilator, 2 Unit Defibrilator. Sekarang muncul lagi soal relokasi kantin, dimana bangunan tersebut dirobohkan diganti gedung radio terapi.
Menjadi bahan tanda tanya setelah bangunan kantin dirobohkan bagaimana relokasinya ? pertanggung jawaban anggaran yang digunakan mendirikan awal bangunan kantin seperti apa? Tindak lanjut relokasi apakah sesuai anggaran awal pembangunan? Kantin tersebut dirobohkan pada tahun 2021 hingga kini belum jelas kelanjutannya. Jika ditarik rentang waktu sampai saat ini 2025 hampir 4 tahun berlalu.
Menurut keterangan narasumber, sebelum dibangun gedung radio terapi dulunya lokasi kantin basah dan selasar, Menggunakan anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD ) dan APBD Provinsi Babel.
“Awalnya sebelum dibangun gedung radiotrapi tahun 2021 tempat itu dibangun kantin basah, dimana sumber anggaran dari BLUD dan APBD Provinsi Babel. Proyek pembangunan kantin basah sumber dana BLUD RP. 199.863 tahun 2019. Sedangkan selasar bersumber dari APBD Provinsi Babel RP. 199.863 tahun 2020,” kata Narasumber, Kamis (24/4/2025) siang.
Lebih lanjut narasumber menyebutkan saat proses penghapusan kantin dan selasar, ada tim survei dari Badan Keuangan Daerah ( Bakuda ) Pemprov Babel dengan solusi Jika direlokasi ukuran bangunannya harus sama.
“Sebelum bangunan kantin basah dan selasar dirobohkan , kalau tidak salah ada tim survei dari Bakuda Pemprov Babel. Solusinya jika direlokasi kantin dan selasar ukurannya harus sama seperti awal. Nah pertanyaan pertanggung jawaban dana sebelumnya bagaimana? Waktu sudah berlangsung hampir 4 tahun,” ucap narasumber.
Disisi lain Dirut RSUD Soekarno Babel Ira Ajeng Astried saat dikonfirmasi mengenai tindak lanjut relokasi kantin dan selasar. Dirinya mengatakan pihaknya sedang menyiapkan anggaran untuk relokasi.
“Kami sedang menyiapkan anggaran untuk relokasi,” jawabnya . Namun saat ditanya soal alkes 2 unit Defibrilator hilang bantuan BNPB tahun 2022 orang nomor satu di RSUD Soekarno Babel itu tidak menjawab. Pada hal kalau betul hilang yang bersangkutan sebagai penerima hibah barang milik negara.
Sesuai naskah hibah tahun 2022 Nomor: 43/BNPB/SDMUM/RT.03.03/12/2022, Nomor: 445/035/RSUDP/2022. Defibrilator diterima sebanyak 5 buah merk Phillips Efficia.
Terpisah Kepala Bidang ( Kabid ) aset RSUD Soekarno Babel Badariah dikonfirmasi mengenai relokasi kantin dan selasar? dirinya mengatakan silahkan hubungi pimpinan.
“Silahkan kepimpinan,” tutupnya