Opini

    Indonesia Darurat KDRT dan Perceraian

    ×

    Indonesia Darurat KDRT dan Perceraian

    Sebarkan artikel ini
    Caption: Dwi Narti

    Oleh: Dwi Narti (Aktivis Dakwah Islam)

    Saat ini sebagian keluarga muslim terjebak dalam pernikahan yang tidak harmonis yaitu kekerasan dalam rumah tangga yang berujung pada perceraian. Ini terjadi juga di Bangka Belitung.

    Seorang ibu rumah tangga di Bangka Tengah mengalami kekerasan fisik dan verbal dari suaminya. Suaminya sering marah- marah tanpa alasan yang jelas. Istri juga merasa sendirian dan kesepian serta tidak tahu harus berbuat apa.

    Dalam hal ini Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak/KPPPA dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak/P2TP2A adalah sebuah lembaga yang menangani masalah keluarga dan anak. Tetapi masih kurang kesadaran para keluarga yang bermasalah datang untuk menyelesaikan masalah mereka. Alasannya takut aib keluarga terbuka dan anak-anak jadi korban perceraian. Banyak anak korban perceraian meninggalkan masalah dalam pertumbuhannya. Jadi para istri hanya memendam masalahnya sendiri tanpa ada solusi pasti.

    KDRT dan Perceraian yang terjadi bisa disebabkan beberapa faktor yaitu masalah ekonomi, pengeluaran lebih besar dari pemasukan. karena seirit apapun ketika hidup sekarang diatur dengan aturan kapitalisme (pemodal yang menguasai pasar ), ya masyarakat kecil yang kena dampak paling besarnya. Lingkungan masyarakat yang jauh dari kehidupan islam, gaya hidup hedonis/hura-hura , hidup hanya untuk makan/ food, fashion/pakaian, dan gaya hidup yang serba tampil berada membuat pengeluaran juga membengkak. Disisi lain negara abai tidak mengurusi rakyatnya dengan sepenuhnya. Dari hal ekonomi, pendidikan , kesehatan, sandang ,papan semua dipikul sendiri oleh rakyat. Beratnya beban berumah tangga dalam sistem kapitalis inilah yang memicu banyak terjadi KDRT dalam keluarga dan Perceraian. Sebab lainnya juga adanya perselingkuhan. Ini buah dari gaya hidup liberal/bebas.

    Pernikahan adalah sebuah ikatan hidup bersama yang didalamnya ada hubungan hak dan kewajiban yang harus ditunaikan antara suami dan istri. Karena saat ini aturan hidup yang dipakai tidak islami / sekulerisme maka banyak terjadi kasus KDRT dan Perceraian. Pondasi Aqidah yang jauh dari Islam membuat banyak terjadi kerusakan mental di pemikiran umat. Krisis keimanan yang tidak terbentuk sejak dini, lingkungan yang abai, juga segala sesuatu yang diselesaikan dengan hawa nafsu bukan berdasarkan wahyu dari Allah semua menyumbang sebab terjadinya KDRT dan perceraian.

    Dalam pandangan Islam sebuah rumah tangga adalah ikatan yang dibentuk untuk taat kepada Allah dan Rasul dengan pondasi Aqidah yang terikat dengan aturan Islam. Didalamnya suami istri wajib tunduk dengan ketakwaan dan negara memfasilitasi dengan kemudahan. Negara membantu rakyat dalam hal kebutuhan masyarakat yang terpenuhi. Baik Kebutuhan Sekunder dan tersier. Negara mewajibkan setiap keluarga membimbing dan menjaga keluarganya dari siksa api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu.

    “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (TQS.At-Tahrim: 6).

    Karena setiap insan akan mempertanggung jawabkan posisinya baik sebagai suami atau istri. Juga tanggung jawab kepada anak-anaknya.

    Dalam Islam, masyarakat melakukan amar ma’ruf nahi Munkar.

    “Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (TQS. Al-Imron: 104).

    Semuanya berupaya untuk mewujudkan masyarakat yang menjaga kehidupannya selamat dari dunia sampai ke akhirat. Masyarakat saling menasehati dan menguatkan ketakwaan kepada Allah.

    Keluarga yang terbentuk Sakinnah , mawaddah warohmah akan berhasil diupayakan dan negara mensejahterakan dari hal ekonomi, pendidikan berbasis Islam , kesehatan dijamin negara, sandang , pangan , papan negara yang melayani . Anak – anak tumbuh dengan aqidah Islam dan semua keluarga turut andil untuk terikat dengan aqidah Islam yang sama dan pola pikir Islam inilah yang akan menjamin umat ini mendapatkan keberkahan dari langit dan bumi karena bertakwa kepada Allah dan Rasul disetiap kehidupannya.

    “Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan.” (TQS. Al-A’raf: 96)

    Wallahu’alambisawab.

    Ikuti berita INTRIK.ID di Google News

      Home
      Hot
      Redaksi
      Cari
      Ke Atas