Scroll untuk baca artikel
BeritaBangka Tengah

HIV/AIDS di Bangka Tengah Melonjak, Koba dan Pangkalan Baru Terbanyak

×

HIV/AIDS di Bangka Tengah Melonjak, Koba dan Pangkalan Baru Terbanyak

Sebarkan artikel ini
c6c26763hivaids2
Foto: HIV/AIDS.(net)

INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Kasus HIV/AIDS di Bangka Tengah mengalami kenaikan di tahun 2024. Jika sebelumnya hanya 11 kasus, sepanjang 2024 kasus HIV/AIDS bertambah menjadi 17 kasus.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Zaitun mengungkapkan, jika 3 tahun terakhir kasus HIV/AIDS memang meningkat drastis.

“Kalau dilihat 3 tahun ini naik. Tahun 2024 saja ada 17 kasus dan naik dari tahun 2023,” ucapnya kepada intrik.id, Kamis (2/1/2024).

Ia melanjutkan, melonjaknya kasus HIV/AIDS di Bangka Tengah terjadi akibat kesadaran dari masyarakat yang mau memeriksakan kesehatannya di pusat pelayanan kesehatan.

“Kalau kemarin orang masih takut dan menganggap ini (penyakit HIV/AIDS) adalah aib. Namun karena masyarakat sudah sadar dan ingin menghentikan peredarannya, maka sekarang rutin yang periksa, ” ungkapnya.

Zaitun mengatakan pihaknya telah berupaya mengoptimalkan sosialisasi bebas HIV/AIDS dengan mengajak semua sektor kesehatan dan mitra untuk memberikan edukasi cara mengurangi resiko terpapar penyakit mematikan itu.

“Kita juga punya tenaga penyuluh kesehatan di setiap UPTD kita. Terus juga punya kemitraan dan pastinya identitas pasien kita jaga dengan baik dan kita pantau semua pasiennya agar tidak terjadi penularan, ” tegasnya.

Dalam kasus itu, kecamatan Koba dan Pangkalan Baru menjadi daerah paling banyak terpapar HIV/AIDS.

“Walau Koba dan Pangkalan Baru banyak kasus, tapi bukan berarti kecamatan lainnya tidak banyak karena memang masyarakatnya kurang kesadaran dan takut periksa saja, ” ujarnya.

Ia melanjutkan, jika kasus HIV/AIDS memang terjadi karena adanya hubungan sesama jenis atau maraknya kaum LGBT yang terus berkembang sampai saat ini.

“Memang banyak terjadi HIV/AIDS karena kaum LGBT yang marak. Terus juga banyak yang suka gonta ganti pasangan. Itu yang harus dicegah, ” tegasnya.

Baca Juga:  Lepas 228 Siswa SMAN 1 Koba, Algafry Ingatkan Jangan Lupa Teman Seangkatan

Pihaknya menghimbau agar masyarakat melakukan deteksi dini penyakit HIV dan juga jangan mendiskriminasi penderita HIV/AIDS seperti pelaku kejahatan.

“Masyarakat harus segera melakukan deteksi dini penyakit HIV/AIDS agar penularannya bisa terputus dan pengobatannya bisa diberikan dengan baik. Terus jangan jadikan penderita HIV/AIDS seperti penjahat namuan harus kita dukung, ” tutup Zaitun.

 

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas