Scroll untuk baca artikel
Bangka BelitungSosial

DPD HNSI Babel Tanggapi Rencana Penambangan Timah Beriga, Perhatikan Juga Kearifan Lokalnya

49
×

DPD HNSI Babel Tanggapi Rencana Penambangan Timah Beriga, Perhatikan Juga Kearifan Lokalnya

Sebarkan artikel ini
IMG 20241018 WA0013
Caption : Ketua DPD HNSI Babel Ridwan bersama Ketum DPP HNSI Sumardjono

BANGKA BELITUNG INTRIK.ID – Menyoroti polemik Desa Batu Beriga dimana perairan sekitar akan dilakukan aktivitas penambangan timah oleh pemegang IUP dalam hal ini PT. Timah selaku BUMN.

Namun menanggapi rencana penambangan dimaksud, sebagian warga menolak dan ada juga yang menerima. Kondisi ini mengakibatkan polemik yang harus diselesaikan, satu sisi pemilik IUP punya hak menambang. Akan tetapi masyarakat Beriga sebagai warga negara punya hak juga memanfaatkan perairan untuk kehidupan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD HNSI Bangka Belitung Ridwan mengatakan, polemik rencana penambangan timah Beriga menjadi perhatian khusus pihaknya.

“Melihat konflik terjadi di wilayah Kabupaten Bangka Tengah, menjadi perhatian khusus DPD HNSI BABEL, Produk unggulan nelayan Beriga adalah penghasil udang Tiger, udang burung. Semua itu adalah produk-produk ekspor yang mempunyai nilai ekonomis tinggi,” kata Ridwan, Jumat ( 18/10/2024) siang.

Menurut Ridwan dari informasi diterimanya nelayan Beriga sangat mandiri, produksi udang membuat nelayan setempat sangat diuntungkan mengingat nilai ekonomis undang sangat tinggi.

“Nelayan Beriga dari dulu tingkat penghasilan hasil laut sangat tinggi, sehingga informasi yang kami dapatkan, nelayan Beriga sangat mandiri terhadap aktivitas dalam pencarian ikan dan undang. Bahkan menolak bantuan sarana dan prasarana perikanan untuk nelayan di Beriga. Penghasilan nelayan di Beriga sangat tinggi cukup menghidupi keluarga dan anak-anak mereka dari hasil penangkapan ikan dan udang,” ujarnya.

“Dan ini harus menjadi bahan prioritas Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah, untuk mengikuti dan memperhatikan keinginan nelayan, agar Beriga dengan menjaga kearifan lokal nelayan setempat. PT. Timah harus mempunyai konsep penambangan yang modern, ada namanya rencana strategis penambangan, bagaimana mejaga Fhisingground nelayan tidak terganggu dengan konsep penambangan yang modern dan terukur,” tambah Ridwan.

Baca Juga:  Kepala RRI Sungailiat Tanggapi, Kegiatan HPN 2022 PWI Bangka !

Lanjut Ridwan berpendapat sebelum melakukan aktivitas penambangan , harus difikirkan juga lokasi Fhisingground nelayan sehingga pendapatan nelayan tidak terganggu.

“3- 5 tahun sebelum dilakukan penambangan harus mempersiapkan lokasi Fhisingground nelayan, lokasinya tidak jauh dari IUP timah sehingga penghasilan nelayan tidak terganggu dengan rencana penambangan.
Produk-produk hasil tangkapan nelayan Beriga adalah hasil produk-produk bernilai eksport. Semoga kedepan PT Timah mampu memberikan konsep penambangan strategis dan terbaik dan menjaga kearifan lokal nelayan di seluruh provinsi Bangka Belitung,” tutupnya.

Home
Hot
Redaksi
Cari
Ke Atas