INTRIK.ID, BANGKA — Belasan ribu bibit ika ditebar PT Timah di kolong (void) bekas tambang di wilayah operasional perusahaan.
Setidaknya ada enam kolong di kawasan Desa Pemali, Kabupaten Bangka menjadi sasaran PT Timah kali ini, Sabtu (25/12025).
Pelepasan 15.000 ribu bibit ikan nila ini diantaranya dilaksanakan di Kolong Air Minum Pemali. Bibit ikan ini ditebarkan oleh para Division Head di lingkungan PT Timah Tbk.
Penebaran bibit ikan ini merupakan salah bentuk pengelolaan lingkungan yang dilakukan PT Timah Tbk yakni pemanfaatan lahan pascatambang sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat. Hal ini selaras dengan implementasi Good Mining Practice yang dijalankan perusahaan.
Kolong bekas tambang ini diharapkan dapat menjadi kolam budidaya ikan air tawar yang diharapkan dapat mendorong masyarakat sekitar untuk mengelola kolong secara produktif, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun peningkatan pendapatan.
Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan kegiatan penebaran bibit ikan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam mendukung pemulihan lingkungan dan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah tambang.
“PT Timah tidak hanya berfokus pada kegiatan tambang, tetapi juga berkomitmen untuk memastikan area pascatambang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, kolong bekas tambang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produktif seperti budidaya ikan yang bernilai ekonomi,” ujarnya.
Menurutnya, pemanfaatan kolong sebagai kolam budidaya juga mendukung ketahanan pangan masyarakat serta membuka peluang usaha baru di sektor perikanan darat.
Penebaran bibit ikan juga akan dilaksanakan di wilayah operasional perusahaan, sebagai upaya untuk optimalisasi kolong bekas tambang agar bisa mendukung pelestarian lingkungan dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Program penebaran bibit ikan ini juga sejalan dengan komitmen PT Timah Tbk dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin terkait pengelolaan sumber daya air, ekosistem daratan, dan peningkatan ekonomi masyarakat lokal.(*)
Sumber: PT Timah




