INTRIK.ID, BANGKA TENGAH – Kabupaten Bangka Tengah terindikasi disusupi Kaum Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender (LGBT) yang bahkan merambah ke anak-anak. Hal itu disampaikan Apri Panzupi Anggota DPRD Kabupaten Bangka Tengah di Koba dalam rapat Paripurna DPRD Bangka Tengah, Senin (27/11/2023).
Apri mengatakan, jika anak-anak di Bangka Tengah sudah mulai berpacaran dengan sesama jenis dan masih dalam keadaan sekolah secara terang-terangan.
“Kalau lawan jenis enak kita, panggil orangtua, tanya mau dinikahkan atau tidak. Tinggal kita minta pengadilan agama. Ini sesama jenis, gimana menikahkan. Ini udah penyimpangan,” ucapnya kepada intrik.id.
Apri menjelaskan, anggaran untuk pencegahan masalah anak hanya dianggarkan Rp 60 juta per tahun dimana setengahnya hanya digunakan untuk acara seremonial.
“Bayangkan, 6.600 anak hanya mendapat pemenuhan anak 30 juta saja. Kami DPRD ingin melihat pencegahan bukan penangan setelah terjadi. Jadi harusnya diperhatikan dengan baik,” jelas anggota Komisi II DPRD Bateng itu.
Apri berharap, seluruh elemen bisa lebih bersinergi untuk pemenuhan hak dan pencegahan kekerasan terhadap anak.
“Kita ini Kabupaten Layak Anak nindia, artinya kita punya tanggung jawab besar. Mari kita semua bersama melindungi anak dengan baik, ” tutupnya.
Sementara itu, Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman mengatakan, dirinya memang sudah mengetahui hal tersebut. Dirinya pun bersama pemerintah sudah membahas dengan intens masalah tersebut.
“Saya tau anaknya, saya ketemu juga dan kami juga tidak diam saja. Kami sudah upayakan penganan dan pencegahan. Kami tidak mungkin diamsaja, ” tegas Algafry.
Algafry juga mengajak selurubh elemen untuk saling bersinergi dalam mencegah dan membantu pemerintah agar masalah anak di Bangka Tengah dapat dicegah dan ditangani dengan baik.