BANGKA BARAT. INTRIK.ID — Provinsi Bangka Belitung dari sektor Sumber Daya Alam ( SDA ) mineral terkenal dengan biji timahnya. Kebanyakan ekonomi masyarakat bersumber dari aktivitas penambangan timah rakyat.
Akan tetapi semua itu ada sisi positif dan negatif, posisi positif timah sebagai lokomotif ekonomi rakyat sedangkan negatif semerawut nya tata kelola timah terkadang muncul masalah sosial. Untuk menata kembali pertambangan pemerintah membentuk Satuan Tugas khusus.
Keberadaan Satgas Khusus pertambangan di Provinsi Bangka Belitung tentunya akan direspon masyarakat. Terutama masyarakat berprofesi sebagai penambang,dimana banyaknya aktivitas penambangan berhenti sementara. Kondisi ini berdampak terhadap ekonomi masyarakat, namun kejelasan tata kelola timah juga dibutuhkan.
Ekonomi anjlok masyarakat mendesak bekerja, begitulah yang terjadi di kecamatan Mentok dan Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat.
Pasalnya setelah kabar kedatangan Satuan Tugas (Satgas) di Provinsi Bangka Belitung (Babel).
Pasar dan dagangan seperti Warung Kopi (Warkop) menjadi sepi. Tidak hanya itu para Anak – anak juga, mogok ke sekolah akibat krisis ekonomi, penambangan rakyat menjadi satu satunya pilihan bagi masyarakat Babel,
Hal itu diungkapkan Titul warga Kecamatan Mentok, Wanita 40 tahun itu memohon agar Pemerintah Daerah (Pemda) Penambangan Rakyat. Karena menurutnya 90 persen masyarakat Babel mengantungkan hidupnya dari pasir timah.
“Kami tidak minta banyak, tambang rakyat di buka itu saja, anak kami mau makan dan sekolah. Kemudian kami sempat membaca berita di media massa bahwa masyarakat boleh bekerja di Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik PT. Timah oke, kami oke kan tapi selain itu tolong berikan kami waktu sementara bekerja di tempat lain,”ungkap Titul, Jumat ( 12/9/2025).
Dijelaskan, Titul bahwa sebagian masyarakat akan melakukan aktivitas di Tembelok dan Keranggan dan itu bukan perintah siapa siapa dan atas kemauan masyarakat masing masing dusun.
“Efek dari penambangan timah di wilayah kami, bukan cuma masyarakat tembelok saja yang menikmati. Melainkan dampak dari aktivitas tersebut bisa membantu ekonomi masyarakat mentok, kalau ada yang menanyakan siapa yang suruh kerja kami siap datang. Satu (1) lagi bang sampaikan ini tidak ada bos manapun yang meminta kami kerja dan hasil timah nanti kami akan jual bebas,”tutupnya.




